Tak jemu aku bersimpuh ketika malam tiba, berbincang dengan Tuhanku,
Mengadu dan memohon belas kasih rengkuh dekap kasihnya untuk membuaiku dalam peluk hangat kasihNya.
Berbincang, bercerita dan mengadu selayaknya seorang anak kecil yang bercerita kepada orang tuanya tentang apa yang ia alami.
Tuhan...
Engkaulah pembuat skenario terindah dibanding kisah-kisah hayalan yang selama ini aku buat.
Engkaulah penerang dari jiwaku yang kerdil dan tak pernah bisa mengerti tentang proses dari setiap hal yang terjadi.
Engkaulah pemilik sebuah dekapan hangat dari jiwa-jiwa yang merasa sendiri terjebak dalam kehampaan.
Tuhan...
Tiada yang lebih indah kecuali kasihMu
Tiada yang lebih bermakna selain keajaiban yang selalu datang dalam hidupku
Tiada penempaan yang paling berharga selain proses dari setiap rintangan yang engkau ajarkan padaku
JanjiMu tak pernah ingkar
Selalu ada pertolongan disaat hati ini mulai lelah,
Engaku datang menopang dan mengulurkan tangan pertolonganMu.
KasihMu tak pernah pudar, meskipun berkali-kali aku berlari menjauh engkau tetap merengkuhku.
Memaafkan bahkan tersenyum teduh meskipun diri ini telah banyak berbuat dosa.
Peluk aku Tuhan,
Karena hanya hangat kasihMu yang aku rindukan sebagai obat jiwaku yang lara