5/04/2015

YONG ~ Come Back #2

Y : " Aku mau cerita, tapi rada-rada isin" 
A : ' Cerita apa. Sejak kapan tau isin" 
Y : " Gak jadi ding. Hehehe..." 
A : " Tuh kan. Padahal kalau aku langsung cerita lho" 
Y : " Jadi kamu bilang kalau aku gak punya isin? Gitu??????" 
A : " Biasanya kan gtu. Langsung terjang ga peduli yang lain. 
Y : " Bukan gitu, aku inget banget kata-katamu waktu itu. Kalau gak salah kek gini --> diskusi apapun ayoo, asal jangan tentang agama dan politik. Mungkin ini arahnya ke agama, jadi aku urungkan saja" 
A : "Kan bisa ngupas luarnya. Kalau sudah masuk ke dalam kan susah juga. Agama itu keyakinan, ilmu pasti secara pengetahuanku cuma cetek daripada salah malah repot semua." 
A : "Buruan pulang yoo udah malam lho. Maennya dilanjut besok lagi" 
Y : " Aku sudah sampai. Hehehe...." 
A : " Ya sudah buruan rehat. Ngobrolnya dilanjut besok saja, Aku sudah ngantuk soal'e lagian besok masuk pagi juga. Met rehat yoo, Tidur yang berkualitas ya."
 Obrolan pun terhenti, dia cerita aku tidur...
Y : " Jadi gini. Dulu aku pernah bilang kan ke kamu kalau aku jarang sholat bahkan gak sholat. Waktu itu hidup yang ku jalani blangsak, ya meski tidak terjerumus dalam hal negatif. Tapi memang bener-benar edan. Trus aku merenung, kenapa ya aku ko' selalu kacau, gak tenang bahkan jauh dari arah sukses. Terbesit dipikiranku tentang perkataan dari seseorang --> carilah akhiratmu maka dunia akan mengikutimu.
Disitu aku memutuskan untuk berani mengerjakan sholat. Udah berjalan lumayan sih. Singkat cerita, di setiap sujudku selalu aku panjatkan banyak doa untuk orang tua, diriku dan kehidupanku (gak aku sebutkan disini, heheh), trus agar aku dibukakan jalan untuk berhasil. Bisa membantu memberi dan berbagi. Perubahan itu aku rasakan banget, bahkan ini jalan sudah terbuka, namun aku dipertemukan kembali sama orang-orang yang tidak sholat 5 waktu secara ajaran. Mereka sholat, namun aku tidak mengetaui tentang sholat yang mereka kerjakan. Jik aku kumpul dengan mereka, kemungkinan aku lemah lagi bahkan bisa jadi aku meninggalkan sholat. Jalanku sedikit demi sedikit terbuka, namun harus berhadapan dengan mereka. Kenapa tuhan membukakan jalan untuku, namun dengan cara seperti ini, ini kan sama saja dengan menjauhan aku dengan tuhan. Aku belum mengerti skenario hidupku ini" 
Y : " Iya. Met rehat juga. 
A : " Met pagi yoo"

Pagi Hari

A : " Pernah ga berpikir tentang proses. Bila jalan yang kamu lalui mulus-mulus saja trus apa iya kamu bisa belajar, bisa dewasa, bisa lebih memahami hidup. Aku juga sering berpikir kenapa begini, banyak orang jahat yang ga pernah mau bebasin aku, hanya inginkan aku menderita tapi coba lihat lebih ke dalam dari sebuah peristiwa yang kita alami tentu ada makna yang terkandung di dalamnya. 
Bahkan untuk berbuat baik saja masih ada gangguan lho, misal ya sholat kadang udah waktunya tapi masih ngulur-gulur waktu tar dulu tanggung, tar dulu filmnya bagus, masih malas dsb... Iya kan itu juga aku rasain. 
Disaat kamu sudah mulai bermetamorfosis ada gangguan dari orang lain, anggap itu untuk menguji apakah kamu layak naik tingkat dan lolos uji, jadi jangan sampe goyah ({})
Tumbuhlah menjadi pohon yang kokoh dan rindang meski berada di tempat yang gersang"
Y : " Iya juga ya, hahaha. Mungkin aku terlalu serius dalam hal ini" 
A : " Hahahaaa.... Jangan pernah lupa buat melihat dari sisi yang lain. Terlebih pada sisi yang sedikit orang liat" 
Y : " Dalam pikirku kecil, Tuhan sedang mengajakku bercanda, duuuh"
A : " Lalu..." 
Y : " Lupa sih enggak, bahkan lirik sana sini tapi belum dapat celah." 
A : " Buatlah celah sendiri" 
Y : " Ya akunya terlalu agak pura-pura serius" 
A : " Hahahaha... Kalau ga ada celah. Mending jadi diri kamu apa adanya aja deh. Kamu nyaman ga yoo jadi serius" 
Y : "Nah ini nih beberapa hal yang masih dalam perdebatan diri. 'Apa adanya' atau 'ada apanya'. You know kan, 2 hal itu sangat berpengaruh (bukan fisik/benda/barang yg dimiliki). Gak tau apa itu serius? 
A : " 2 kalimat yang mirip tapi berbeda arti. Meskipun masih saling berhubungan. 
Y : " Terkadang, aku jenuh dengan apa adanya aku, bukan berarti aku tidak bersukur dengan keadaanku. Namun, aku tau Tuhan memberikan kita pilihan untuk bisa lebih dari apa adanya saat ini, yup menjadi ada apanya." 
A : " Saat jenuh itulah waktu yang tepat untuk melompat sebenarnya. Tapi sampai sekarang pun aku ga tau apa yang aku cari jadi mau melompat kemana pun bingung". 
Y : " Contoh kecil dan sederhana. Si A, orang biasa. dari kecil dia bodoh. Sampai dewasa masih bodoh. Sehingga dia tidak memiliki apa-apa. Sedangkan si B, juga orang biasa, dari kecil dia bodoh, namun beranjak dewasa dia menjadi cerdas. Dia pun mempunyai beberapa 'apa-apa' Perbedaan dari keduanya itu adalah (salah 1nya) --> yang 1 mempertahankan 'apa adanya' dan yang 1 menciptakan sesuatu agar 'ada apanya'." Ya sama, entah gimana jalurnya ya jalani aja." 
A : " Mungkin hanya belum menyadari 'ada apanya' yang ada dalam diri Terkadang butuh orang lain untuk bisa menyadari apa yang kita punya" 
Y : " Bisa iya bisa tidak. Pernah liat iklan --> lampaui dirimu, di tipi? Nah itu salah 1 penggebrak untuk menciptakan 'ada apanya'. Keren banget dah tuh iklan.

PEnasaran kan iklannya cari sendiri ya... 

SEKIAN