Y : " Aku mau cerita, tapi rada-rada isin"
A : ' Cerita apa. Sejak kapan tau isin"
Y : " Gak jadi ding. Hehehe..."
A : " Tuh kan. Padahal kalau aku langsung cerita lho"
Y : " Jadi kamu bilang kalau aku gak punya isin? Gitu??????"
A : " Biasanya kan gtu. Langsung terjang ga peduli yang lain.
Y
: " Bukan gitu, aku inget banget kata-katamu waktu itu. Kalau gak salah
kek gini --> diskusi apapun ayoo, asal jangan tentang agama dan
politik. Mungkin ini arahnya ke agama, jadi aku urungkan saja"
A
: "Kan bisa ngupas luarnya. Kalau sudah masuk ke dalam kan susah juga.
Agama itu keyakinan, ilmu pasti secara pengetahuanku cuma cetek daripada
salah malah repot semua."
A : "Buruan pulang yoo udah malam lho. Maennya dilanjut besok lagi"
Y : " Aku sudah sampai. Hehehe...."
A
: " Ya sudah buruan rehat. Ngobrolnya dilanjut besok saja, Aku sudah
ngantuk soal'e lagian besok masuk pagi juga. Met rehat yoo, Tidur yang
berkualitas ya."
Obrolan pun terhenti, dia cerita aku tidur...
Y
: " Jadi gini. Dulu aku pernah bilang kan ke kamu kalau aku jarang
sholat bahkan gak sholat. Waktu itu hidup yang ku jalani blangsak, ya
meski tidak terjerumus dalam hal negatif. Tapi memang bener-benar edan.
Trus aku merenung, kenapa ya aku ko' selalu kacau, gak tenang bahkan
jauh dari arah sukses. Terbesit dipikiranku tentang perkataan dari
seseorang --> carilah akhiratmu maka dunia akan mengikutimu.
Disitu
aku memutuskan untuk berani mengerjakan sholat. Udah berjalan lumayan
sih. Singkat cerita, di setiap sujudku selalu aku panjatkan banyak doa
untuk orang tua, diriku dan kehidupanku (gak aku sebutkan disini,
heheh), trus agar aku dibukakan jalan untuk berhasil. Bisa membantu
memberi dan berbagi. Perubahan itu aku rasakan banget, bahkan ini jalan
sudah terbuka, namun aku dipertemukan kembali sama orang-orang yang
tidak sholat 5 waktu secara ajaran. Mereka sholat, namun aku tidak
mengetaui tentang sholat yang mereka kerjakan. Jik aku kumpul dengan
mereka, kemungkinan aku lemah lagi bahkan bisa jadi aku meninggalkan
sholat. Jalanku sedikit demi sedikit terbuka, namun harus berhadapan
dengan mereka. Kenapa tuhan membukakan jalan untuku, namun dengan cara
seperti ini, ini kan sama saja dengan menjauhan aku dengan tuhan. Aku
belum mengerti skenario hidupku ini"
Y : " Iya. Met rehat juga.
A : " Met pagi yoo"
Pagi Hari
A
: " Pernah ga berpikir tentang proses. Bila jalan yang kamu lalui
mulus-mulus saja trus apa iya kamu bisa belajar, bisa dewasa, bisa lebih
memahami hidup. Aku juga sering berpikir kenapa begini, banyak orang
jahat yang ga pernah mau bebasin aku, hanya inginkan aku menderita tapi
coba lihat lebih ke dalam dari sebuah peristiwa yang kita alami tentu
ada makna yang terkandung di dalamnya.
Bahkan untuk berbuat baik saja
masih ada gangguan lho, misal ya sholat kadang udah waktunya tapi masih
ngulur-gulur waktu tar dulu tanggung, tar dulu filmnya bagus, masih
malas dsb... Iya kan itu juga aku rasain.
Disaat kamu sudah mulai
bermetamorfosis ada gangguan dari orang lain, anggap itu untuk menguji
apakah kamu layak naik tingkat dan lolos uji, jadi jangan sampe goyah
({})
Tumbuhlah menjadi pohon yang kokoh dan rindang meski berada di
tempat yang gersang"
Y : " Iya juga ya, hahaha. Mungkin aku terlalu serius dalam hal ini"
A : " Hahahaaa.... Jangan pernah lupa buat melihat dari sisi yang lain. Terlebih pada sisi yang sedikit orang liat"
Y : " Dalam pikirku kecil, Tuhan sedang mengajakku bercanda, duuuh"
A : " Lalu..."
Y : " Lupa sih enggak, bahkan lirik sana sini tapi belum dapat celah."
A : " Buatlah celah sendiri"
Y : " Ya akunya terlalu agak pura-pura serius"
A : " Hahahaha... Kalau ga ada celah. Mending jadi diri kamu apa adanya aja deh. Kamu nyaman ga yoo jadi serius"
Y
: "Nah ini nih beberapa hal yang masih dalam perdebatan diri. 'Apa
adanya' atau 'ada apanya'. You know kan, 2 hal itu sangat berpengaruh
(bukan fisik/benda/barang yg dimiliki). Gak tau apa itu serius?
A : " 2 kalimat yang mirip tapi berbeda arti. Meskipun masih saling berhubungan.
Y
: " Terkadang, aku jenuh dengan apa adanya aku, bukan berarti aku tidak
bersukur dengan keadaanku. Namun, aku tau Tuhan memberikan kita pilihan
untuk bisa lebih dari apa adanya saat ini, yup menjadi ada apanya."
A
: " Saat jenuh itulah waktu yang tepat untuk melompat sebenarnya. Tapi
sampai sekarang pun aku ga tau apa yang aku cari jadi mau melompat
kemana pun bingung".
Y
: " Contoh kecil dan sederhana. Si A, orang biasa. dari kecil dia
bodoh. Sampai dewasa masih bodoh. Sehingga dia tidak memiliki apa-apa.
Sedangkan si B, juga orang biasa, dari kecil dia bodoh, namun beranjak
dewasa dia menjadi cerdas. Dia pun mempunyai beberapa 'apa-apa'
Perbedaan dari keduanya itu adalah (salah 1nya) --> yang 1
mempertahankan 'apa adanya' dan yang 1 menciptakan sesuatu agar 'ada
apanya'." Ya sama, entah gimana jalurnya ya jalani aja."
A
: " Mungkin hanya belum menyadari 'ada apanya' yang ada dalam diri
Terkadang butuh orang lain untuk bisa menyadari apa yang kita punya"
Y
: " Bisa iya bisa tidak. Pernah liat iklan --> lampaui dirimu, di
tipi? Nah itu salah 1 penggebrak untuk menciptakan 'ada apanya'. Keren
banget dah tuh iklan.
PEnasaran kan iklannya cari sendiri ya...
SEKIAN