1/09/2017

Tanya

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari ketidak puasan, mengapa saling menghujat, menyalahkan dan saling diam.
Ketidak berdayaan dan tuntutan menjadi penyebab untuk saling serang. Jengah dengan keadaan, kecukupan yang tak tercukupi menjadi dasar penguasaan emosi.

Harus bagaimana bila suara sudah tak lagi terdengar meski lantang bergemuruh mendobrak kebisuan dan ketidak pedulian, namun apakah semua ini bisa membebaskan ketidak nyamanan, kram otak yang terus berkelanjutan serta emosi yang terus menerus datang.

Aku tidak mengerti...
Cerita yang bergulir terselimuti dengan sampul yang apik berpita sehingga terkesan elegan padahal di dalamya tidak hanya menyajikan sebuah drama namun begitu banyak cerita dari diam yang terus membungkam kata.

Aku harus bagaimana....
Berada di pusaran, melihat liku yang sudah dilaluinya dari harap dan tidak berdayaan, suka yang seakan tak lagi berpihak pada sebuah pengharapan. Tanya yang terbungkam oleh diam.

Aku melebur bersama pilu yang kurasakan dari setiap cerita yang kudengar, dari cucuran keringat mereka, dari wajah sendu yang aku lihat begitu jelas.
Apakah masih bisa kulukis senyum manis untuk mereka. Aku ingin..., ingin sekali bisa memberikan tidak hanya senyum tetapi juga tawa kebahagiaan untuk mereka. Ingin kulihat wajah ceria tanpa beban untuk bisa bersenandung.

Harus bagaimana?????? Aku stres...., aku hanya ingin melihat mereka bahagia. Ingin melihat cerita bahagia yang sesungguhnya itu saja. Semoga ini ga berlebihan. (09/01/17)



☆ el