Aku melihat kegelisahan yang tampak begitu nyata darimu tanpa kau sadari.
Entah apa yang kau pikirkan, berkali-kali kucoba bertanya tentang keadaanmu namun tak ada jawab yang kau berikan, hanya berujar 'aku pun tak tau apa yang terjadi padaku'.
Entah apa yang kau pikirkan, berkali-kali kucoba bertanya tentang keadaanmu namun tak ada jawab yang kau berikan, hanya berujar 'aku pun tak tau apa yang terjadi padaku'.
Ketika tiba-tiba kau datang menemuiku, pertanyaan-pertanyaan yang sedari tadi muncul pun masih menggeliat dalam otakku
Aku senang kau datang namun kau tak seperti yang biasa ku lihat, yang bisa menyembunyikan segala kecemasan, kegundahan dan semua permasalahan yang sedang kau hadapi tapi kali ini lain, semburat kebingungan tampak jelas diraut wajahmu
Kosong, mata yang kosong. Sepertinya kau menyadari itu dan memilih menyembunyikan dengan tak melihat kearahku berlama-lama seperti biasanya.
Ada apa denganmu....
Apa sebenarnya yang terjadi....
Apa sebenarnya yang terjadi....
Kau datang menghampiriku bukan tanpa alasan, bukan sekedar ingin berjumpa denganku semata namun ada hal lain yang sebenarnya ingin kau bagi denganku. Benarkah dugaanku ini ?
Ceritalah bila itu bisa membuatmu kembali tenang, tak perlu ragu malah aku senang bisa berbagi, menjadi bagian dari dirimi, mendapat kepercayaanmu dan menjadi sosok yang bisa kau andalkan. Mengkin begitu juga sebaliknya.
Ceritalah bila itu bisa membuatmu kembali tenang, tak perlu ragu malah aku senang bisa berbagi, menjadi bagian dari dirimi, mendapat kepercayaanmu dan menjadi sosok yang bisa kau andalkan. Mengkin begitu juga sebaliknya.
Andai aku bisa menerobos diantara syaraf yang menegang di otakmu, sudah pasti tak akan aku pertanyakan keadaanmu saat ini.
Malam ini kau berbeda, dan itu sungguh membuatku tak tenang. Bertanya dan menduga apa sebenarnya yang terjadi meskipun itu sebenarnya tak boleh aku lakukan memaksamu untuk bercerita tapi tahukah kehawatiran ini bisa membuatku gila.
Aku sudah tak tahu lagi bagaimana cara agar kau bisa kembali tersenyum lepas seperti yang pernah aku tangkap dengan kedua mataku tanpa sengaja.
Melihatmu ingin rasanya menghabur ke arahmu untuk memberikan satu pelukan dengan harapan ada kedamaian seyelahnya.
Bersandarlah padaku bila itu yang kau inginkan, lepaskan segala beban yang ada. Biarkan hatimu merasakan damai dan merasakan kebebasan atas nama kebahagiaan
Ada apa denganmu...
Dari genggaman tanganmu sepertinya kau bercerita.
Sungguh, baru kali ini aku alami yang seperti ini. Kau menginginkan waktu berhenti untuk saat itu dan masih ingin berlama-lama denganku.
Dari genggaman tanganmu sepertinya kau bercerita.
Sungguh, baru kali ini aku alami yang seperti ini. Kau menginginkan waktu berhenti untuk saat itu dan masih ingin berlama-lama denganku.
Tak perlu kau risau aku tak pergi, aku masih disini berada di sampingmu. Itu bukan..., selintas kata yang ada dalam benakmu yang kau alirkan dari jemarimu padaku. Aku merasakannya
Ingin tetap menggenggam tak terlepaskan saling menguatkan dan meyakinkan bahwa kau tak sendiri.
Katakan padaku, apa yang bisa mengembalikan senyummu
Biarkan aku melihat senyum itu sekali lagi, lagi dan lagi
Biarkan memoryku penuh dengan senyummu, biarkan yang kuingat hanya tentang keceriaan dan tawa lepasmu.
Biarkan aku melihat senyum itu sekali lagi, lagi dan lagi
Biarkan memoryku penuh dengan senyummu, biarkan yang kuingat hanya tentang keceriaan dan tawa lepasmu.
Apa sebenarnya yang terjadi padamu... Ada apa sebenarnya.