Setiap usaha tidak selalu berjalan mulus. Tak selalu pulang bisa membawa uang dari hasil kerja yang didapatnya. Bapak termasuk orang yang ga bisa diam, meskipun sakit tetap saja maunya bekerja. Di dalam pikirannya bukan sementara istirahat dulu untuk pemulihan, melainkan bagaimana cara untuk bisa menutupi kebutuhan rumah setiap hari. Bila tidak bekerja bagaimana juga dengan keluarga pegawainya....
Memang dasarnya bapak ga bisa diam, di rumah hanya tidur-tidur malah kelihatan sakitnya. Bagi bapak sakit harus di lawan. Pengennya berangkat bekerja padahal badan masih kurang sehat. Menurut bapak bila sakit hanya tiduran di rumah, penyakitnya malah terasa. Badan semakin sakit dan pikiran malah ga karuan beda jika dibuat bekerja yang akan lupa jika masih sakit, pikiran juga ga terfokus dengan rasa sakit yang dirasakan terlebih jika bekerja sedikit banyak akan mendapatkan uang beda jika di rumah sudah badan sakit kepikiran banyak tanggungan yang menunggu. Dan ketika bapak memaksa untuk tetap berangkat karena yang lain tidak bisa mengatasi permasalahan yang ada maka kita pun meng-iyakan dengan pertimbangan bukan karena banyak kerjaan atau banyaknya tanggungan namuan lebih kepada ga sampai hati melihat bapak yang murung terus di rumah, seperti banyak pikiran, karena semakin banyak pikiran tensinya akan semakin tinggi. Dan sebagai gantinya aku yang akan mengantarkam bapak bekerja. (06/07/18)
