Tak ada secuil keberanian yang tersisa. Semua tentang ketakutan, cemas, dan perasaan minder yang terus dan terus saja berputar membayangi. Terlampau jauh aku terperangkap dalam ketakutan, ketidak percayaan diri oleh semua tindakan yang akan aku lakukan walaupun sebenarnya keinginan untuk memulai dan menuangkan ide yang terus menerus bermunculan itu selalu ada, namun kembali lagi ketakutanlah yang kembali membalik semua ide di dalam pikiran dengan suatu pertanyaan dengan 'perandaian' itu membutuhkan penjelasan yang sangat panjang namun oleh tanya itulah yang membuat perlahan kepercayaan diri memudar. Keyakinan yang tertanam mulai terkikis dan ujung-ujungnya kembali lagi pada sikap pesimis dari semua pikiran dan tindakan.
Untuk mendatangkan ide itu tidak mudah, tapi untuk menjalankan ternyata jauh lebih rumit. Sudah kucoba membulatkan tekat, menata ulang setiap ide yang bermunculan dan memilirkannya secara mendalam setiap langkahnya agar terlihat mudah pada saat eksekusi, namun tetap saja ada rasa takut yang terus membayanginnya.
"Nekat". Ya, aku harus coba. Menutup mata dan tak banyak memikirkan lebih jauh dari sebuah tindakan yang akan aku lakukan. Namun kenyataannya itu malah membuatku kebingungan sampai-sampai tak terpikir lagi konsep dan garis besar tindakan tersebut hingga membuat otak blank, tak mampu berpikir dan semakin menambah besar ketakutan yang ditimbulkan.
Ide terus bermunculan, dan itu bukanlah sekedar ide yang terkena tiupan angin yang sekejap menghilang, itu bukanlah ide konyol yang akan menyesatkan bila dijalankan. Ide itu datang dengan sendirinya, lalu perlahan saat memikirkan lebih jauh agar lebih matang dan mendalam secara nalarpun bisa untuk dicoba tapi ya itu tadi di dalam diriku masih tersimpan ketakutan yang begitu besar sampai-sampai menimbulkan kecemasan dan menahan kaki ini untuk melangkah.
Memulai sesuatu yang baru itu membutuhkan keberanian yang besar dan tekat serta kemauan untuk menjalankannya, dan itu belum sempurna ku miliki. Andai ada yang benar-benar paham ingin bahkan sudi memberikan pertolongan untuk suport yang terus menerus memberikan dukungan, pandangan dan masukan tentunya aku akan sangat bersyukur. Aku sadar dan tau yang harus dikerjakan, bahkan sudah berpikir beberapa langkah kedepan, dengan menimbang baik-buruknya namun sampai detik ini semua dari buah pemikiranku belum berjalan dengan baik. Dan sampai kapanpun akan tetap sama sebelum bisa menaklukkan ketakutan di dalam diriku sendiri, sebelum benar-benar bisa mengontrol emosi yang terus saja tak stabil. Aku sadar namun belum bisa benar-benar mengendalikan diriku ini. (07/04/18)