"Yo, sarung tanganku kamu taruh mana..." teriakan dari yongsa yang terdengar sampai dapur.
"Di lemari yo, di atas yo campur dengan kaos kaki" tak kalah kerasnya suara istrinya yang masih memasak menjelaskan.
"Ga ada yo, udah aku cari dari tadi ga ketemu" yongsa yang udah berada di pintu dapur mendapati istrina masih sihuk dengan penggorengan.
"Ada, aku taruh disana semua yo" istrinya mengalihkan pandangan dari penggorengan ke suaminya yang masih acak-acakan baru bangun tidur.
terlihat istrinya masih menyerok tempe goreng yang sudah matang dan mematikan kompor, menghentikan masaknya dan berjalan ke kamar. sementara suaminya mengikuti dari belakang.
Sang istri segera membuka lemari dan mengambil beberapa kaos tangan yang berada di rak atas.
"Ini kaos tangan gimana ga ada" sambil menunjukkan beberapa kaos tangan kepada suaminya.
"Bukan yang ini yo, yang hitam tapi yang satunya ini" sambil menunjuk pada kaos tangan hitam yang ada di tangan istrinya.
"Yang mana seh....?!"
"Itu lho yang bahannya melar tapi bukan dari kain, yang sudah agak robek di bagian jempolnya"
Suasana hening sejenak, terlihat istrinya sedang mengingat kaos tangan yang dimaksud suaminya.
" Yang hitam itu kan kotor yo belum di cuci, kemaren kamu juga kan yang naro di tempat cucian kotor. Nanti aku cuci'in"
"Trus aku pake apa....?!" tanya suaminya yang merajuk.
"Kaos tangan, masker ama kaos kaki sudah aku siapkan semua sayang di depan. Aku taruh di atas motor biar ga ketinggalan"
"Beneran yo udah kamu siapkan semua"
"Beneran sayang, sudah dari kemaren sore aku siapkan waktu motor udah masuk kandang"
"Kok aku ga tau..."
"Dari sore kamu kan udah tidur yo. Memangnya pas ngeluarin motor ga ngeliat, aku taruh di atas jok motor"
"Motornya belum aku keluarin, hehehehe..."
"Wooooo...., udah aah mau ngelanjutin masak dulu nanti kamu berangkat belum matang sayurnya". Sambil menaruh kembali sarung tangan yang tadi di ambilnya.
"Oh ya, baju yang kamu berantakin rapiin lagi yo" sambil melangkah pergi meninggalkan kamar
"Lha kok aku, kamu saja yo yang beresin. Nanti kalau aku yang beresin ga rapi trus tambah berantakan kamu marah"
Baru beberapa langkah istrinya tiba-tiba berhenti dan melihat ke arah suaminya. Melihat suaminya yang cengar-cengir dengan sedikit memelas ga tega juga jika mau ngerjain. Lagian benar juga jika suaminya yang beresin bukannya beres malah semakin berantakan semua.
"Kamu tu ya yo, bisa aja jawabnya. Udah buruan mandi, biarin saja seperti itu nanti aku beresin. Itu baju sudah aku siapin".
"Hehehehe..., makasih yo sayang"
Dan suaminya pun pergi mengambil baju yang ada di pojok tempat tidur menuju kamar mandi. Sang istri yang melihat tingkah suaminya hanya tersenyum dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan masaknya.
"Yooo, sabunnya dimana..."
"Yoo...."
Samar-samar terdengar suara suaminya, Karena sang istri lagi memasak dan ketika di dengarkan lagi tidak ada suara maka sang istri tak menghiraukan suara yang samar didengarnya.
Memasak untuk sarapan, agar suaminya ada tenaga biar lebih semangat dalam bekerja. Walaupun tidak mewah, bisa dibilang seadanya namun bila di olah untuk menyajikannya dari hati maka akan berasa sesuatu terlebih bila suami makan dengan lahapnya rasanya senang banget.
"Yoo, sabunnya habis" sambil berbalut handuk suaminya berdiri di depan pintu dapur dimana istrinya lagi memasak.
"Masih ada kan di kotak sabun"
"Udah kecil yo"
"Sabun cair kan juga ada kalau sabun batangan habis"
"Ga mau"
Sang istri segera mengambil persediaan sabun di box yang berada tak jauh dari tempatnya memasak dan menyerahkannya kepada suaminya, sambil memencet hidung suaminya.
Suaminya yang mendapat perlakuan itu seketika mengelak sehingga istrinya tak bisa memencet hidungnya dan pergi untuk melanjutkan mandinya.
Setelah beberapa saat suaminya sudah rapi, siap bekerja sementara istrinya juga selesai menyiapkan masakannya di meja makan menunggu suaminya. Mereka pun sarapan pagi bersama dengan sayur sop, tempe/tahu goreng dan sambal. Makanan sederhana di pagi hari.
"Yo, berangkat dulu ya" Suaminya bersiap memakai perlengkapan (kaos tangan, kaos kaki, masker dan helm)
"Iya yo, hati-hati ya. Ga usah ngebut." Pesan istrinya sambil membantu suaminya memakaikan jaket.
Mengantarkan suaminya sampai di pagar dan menunggu sampai suaminya jauh barulah menutup pagar dan masuk ke rumah, kembali ke rutinitasnya sebagai ibu rumah gangga. (17/08/16)
"Di lemari yo, di atas yo campur dengan kaos kaki" tak kalah kerasnya suara istrinya yang masih memasak menjelaskan.
"Ga ada yo, udah aku cari dari tadi ga ketemu" yongsa yang udah berada di pintu dapur mendapati istrina masih sihuk dengan penggorengan.
"Ada, aku taruh disana semua yo" istrinya mengalihkan pandangan dari penggorengan ke suaminya yang masih acak-acakan baru bangun tidur.
terlihat istrinya masih menyerok tempe goreng yang sudah matang dan mematikan kompor, menghentikan masaknya dan berjalan ke kamar. sementara suaminya mengikuti dari belakang.
Sang istri segera membuka lemari dan mengambil beberapa kaos tangan yang berada di rak atas.
"Ini kaos tangan gimana ga ada" sambil menunjukkan beberapa kaos tangan kepada suaminya.
"Bukan yang ini yo, yang hitam tapi yang satunya ini" sambil menunjuk pada kaos tangan hitam yang ada di tangan istrinya.
"Yang mana seh....?!"
"Itu lho yang bahannya melar tapi bukan dari kain, yang sudah agak robek di bagian jempolnya"
Suasana hening sejenak, terlihat istrinya sedang mengingat kaos tangan yang dimaksud suaminya.
" Yang hitam itu kan kotor yo belum di cuci, kemaren kamu juga kan yang naro di tempat cucian kotor. Nanti aku cuci'in"
"Trus aku pake apa....?!" tanya suaminya yang merajuk.
"Kaos tangan, masker ama kaos kaki sudah aku siapkan semua sayang di depan. Aku taruh di atas motor biar ga ketinggalan"
"Beneran yo udah kamu siapkan semua"
"Beneran sayang, sudah dari kemaren sore aku siapkan waktu motor udah masuk kandang"
"Kok aku ga tau..."
"Dari sore kamu kan udah tidur yo. Memangnya pas ngeluarin motor ga ngeliat, aku taruh di atas jok motor"
"Motornya belum aku keluarin, hehehehe..."
"Wooooo...., udah aah mau ngelanjutin masak dulu nanti kamu berangkat belum matang sayurnya". Sambil menaruh kembali sarung tangan yang tadi di ambilnya.
"Oh ya, baju yang kamu berantakin rapiin lagi yo" sambil melangkah pergi meninggalkan kamar
"Lha kok aku, kamu saja yo yang beresin. Nanti kalau aku yang beresin ga rapi trus tambah berantakan kamu marah"
Baru beberapa langkah istrinya tiba-tiba berhenti dan melihat ke arah suaminya. Melihat suaminya yang cengar-cengir dengan sedikit memelas ga tega juga jika mau ngerjain. Lagian benar juga jika suaminya yang beresin bukannya beres malah semakin berantakan semua.
"Kamu tu ya yo, bisa aja jawabnya. Udah buruan mandi, biarin saja seperti itu nanti aku beresin. Itu baju sudah aku siapin".
"Hehehehe..., makasih yo sayang"
Dan suaminya pun pergi mengambil baju yang ada di pojok tempat tidur menuju kamar mandi. Sang istri yang melihat tingkah suaminya hanya tersenyum dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan masaknya.
"Yooo, sabunnya dimana..."
"Yoo...."
Samar-samar terdengar suara suaminya, Karena sang istri lagi memasak dan ketika di dengarkan lagi tidak ada suara maka sang istri tak menghiraukan suara yang samar didengarnya.
Memasak untuk sarapan, agar suaminya ada tenaga biar lebih semangat dalam bekerja. Walaupun tidak mewah, bisa dibilang seadanya namun bila di olah untuk menyajikannya dari hati maka akan berasa sesuatu terlebih bila suami makan dengan lahapnya rasanya senang banget.
"Yoo, sabunnya habis" sambil berbalut handuk suaminya berdiri di depan pintu dapur dimana istrinya lagi memasak.
"Masih ada kan di kotak sabun"
"Udah kecil yo"
"Sabun cair kan juga ada kalau sabun batangan habis"
"Ga mau"
Sang istri segera mengambil persediaan sabun di box yang berada tak jauh dari tempatnya memasak dan menyerahkannya kepada suaminya, sambil memencet hidung suaminya.
Suaminya yang mendapat perlakuan itu seketika mengelak sehingga istrinya tak bisa memencet hidungnya dan pergi untuk melanjutkan mandinya.
Setelah beberapa saat suaminya sudah rapi, siap bekerja sementara istrinya juga selesai menyiapkan masakannya di meja makan menunggu suaminya. Mereka pun sarapan pagi bersama dengan sayur sop, tempe/tahu goreng dan sambal. Makanan sederhana di pagi hari.
"Yo, berangkat dulu ya" Suaminya bersiap memakai perlengkapan (kaos tangan, kaos kaki, masker dan helm)
"Iya yo, hati-hati ya. Ga usah ngebut." Pesan istrinya sambil membantu suaminya memakaikan jaket.
Mengantarkan suaminya sampai di pagar dan menunggu sampai suaminya jauh barulah menutup pagar dan masuk ke rumah, kembali ke rutinitasnya sebagai ibu rumah gangga. (17/08/16)