Hari ini menghadiri acara wisuda lagi. Bila dua tahun lalu wisuda adeku yang cowok sekarang giliran adeku bontot yang wisuda. Waktu cepat berlalu, rasanya baru kemaren dia menanyakan pendapatku untuk tetap bekerja apa bekerja sambil kuliah dan hari ini dia sudah mengenakan toga. Kedua adeku sudah besar.
Saat acara di mulai, ketika jajaran pimpinan memasuki ruangan tak kuasa menahan perasaan bangga adeku sudah memasuki babak baru dalam hidup, teringat saat aku berada diantara wisudawan yang saat itu sebegitu banyaknya, perasaan haru teringat pada guru-guruku dulu, teman-teman sekolah (tapi yang berkesan teman kuliah) dan perasaan kecewa karena sampai saat ini aku belum memiliki keberanian untuk melanjutkan pendidikan. Tidak banyak mahasiswa yang di wisuda sehingga acara cepat selesai. Jam 09:00-11:45 acara berlangsung lancar dan tertib. Salut kepada para panitia yang sudah bekerja keras demi terselenggaranya acara. Acara selesai tidak langsung pulang karena sudah disediakan makan siang (entah makan siang atau malah sarapan bagi para wisudawan yang sudah ada di tempat sejak pagi).
Aku datang dengan ibu, dan adeku meminta untuk memfoto dalam acara foto bersama maka dari itu ibu aku suruh untuk mengambil makan terlebih dahulu namun di tolaknya, ya sudah aku suruh duduk saja di deretan kursi yang sudah disediakan panitia dekat meja makan sementara aku berubah menjadi fotografer dadakan. Menyuruhnya untuk tetap disana agar tidak susah mencari. Ada beberapa momen dimana aku tidak menemukan tempat yang pas untuk mengambil gambar karena harus berbagi tempat dengan beberapa orang yang juga ingin mengabadikam momen tersebut.
Di tengah sesi foto bebas adek cowokku datang, aku ga menduga kedatangannya karena aku memang tidak tau. Memang pagi sebelum berangkat katanya mau datang bawa motor, tapi tak disangka dia datang membawa seikat bunga mawar merah yang diberikan kepada adenya (itu juga adeku), langsung saja terdengar riuh suara dari beberapa panitia yang sepertinya mengenal baik adeku, kalau teman yang biasa menginap di rumah jelas saja tau jika yang memberikan bunga itu kakaknya namun bagi mereka yang hanya sekedar kenal dan tidak pernah main ke rumah jelas saja mengira jika itu cowoknya. Aku yang melihat hanya senyum memaklumi, karena masa-masa seperti itu juga sudah pernah alu lewati (berasa sudah terlalu tua).
Hmmmm..., bunga mawar merah sekarang menjadi primadona, karena teman-teman gank adeku ingin berfoto dengan bunga mawar itu. Sepertinya untuk mengabadikan momen yang dianggap berharga dan indah tidak pernah ada puasnya. Aku sudah tidak di butuhkan karena mereka foto-foto sendiri lagian aku juga hawatir ninggalin ibu lama sendirian diluar, terlebih di tempat ramai.
Aku ajak ibu makan, karena tadi pagi ibu belum sarapan terlebih saat ini ibu kurang enak badan. Aku temani ibu mengambil makan walaupun aku tidak ikut makan, nanti saja nyomot dikit punya ibu. Saat kembali ke bangku di deretan bangku yang dibuat duduk ibu sudah ada adek lelakiku dan sopir yang mengantar kami kesini. Selesai sudah acara hari ini namun kami juga tidak kunjung pulang karena adek perempuanku masih asik dengan teman-temannya. Mungkin karena terlalu lama menunggu sementara yang di tunggu ga juga datang maka adik cowokku dan sopir memilih untuk menunggu di parkiran saja.
Ini tidak hanya lama melainkan pake banget. Dan ketika yang di tunggu datang (gerombolan adiku) malah dianya minta ijin untuk menengok bayi, anak temannya yang kebetulan saat ini dibawa serta melihat emaknya wisuda. Ya sudah kami (aku, ibu dan satu teman adiku yang turun untuk mengambil barang di mobil) pun turun. Meskipun bapak tidak ikut namun bapak beberapa kali sms menanyakan acara yang sedang berlangsung.
Jam sudah menunjukkan 12:26 ketika kami berada di parkiran, itu tandanya kami menunggu lumayan lama selepas acara dan kini dilanjut lagi menunggu adiku yang lagi menengok bayi. Menunggu di parkiran apa enaknya, tidak ada yang dilihat malah kena asep kendaraan. Panitia wisuda sudah pada pulang, terlihat juga tamu-tamu yang meninggalkan parkiran namun kami masih menunggu. Adiku cowok memilih untuk pulang duluan, sebenarnya pengen ikut tapi tidak bawa helm hingga pukul 13:16 adik perempuan telefon yang menanyakan posisiku saat ini. Di parkiran atas, lalu kamipun pulang. Ada 2 orang teman adikku yang ikut pulang hersama kami karena barang-barang juga kendaraannya masih berada di rumah sementara 4 orang lainnya yang semalam juga menginap di rumah langsung pulang dengan orang tua masing-masing.
Di dalam mobil terdengar perbincangan 3 orang ini perihal wisuda dan teman-temannya juga kumpul merayakan hari bahagia mereka. Dan aku baru tau jika rumahku tepatnya kamar adiku di beri sebutan apartemen oleh teman-temannya.
Oh ya tidak hanya adiku yang membawa buket bunga teman-temannya juga membawa namun bukan buket mawar merah melainkan krisan putih yang melingkari krisan kuning dan satunya buket krisan kuning.
Selamat adiku, akhirnya merasakan memakai toga menyusul kami. Saatnya memulai bab baru dalam perjalanan hidupmu. Dan bapak juga sudah sedikit lega karena kewajiban untuk memberikan pendidikan (sekolah) untuk anak-anaknya sudah diselesaikannya karena orang tua tidak bisa memberikan apa-apa selain pendidikan karena itulah akan berusaha sekuat tenaga menyekolahkan anak-anaknya hingga keperguruan tinggi, itulah yang pernah dikatakan bapak saat ngobrol. Dengan pendidikan kalian bisa menjadi apa saja yang dimau dan hanya itu yang bisa di wariskan orang tua untuk bekal anak-anaknya berjuang mengarungi kehidupan.
Selamat adiku bontot yang terlihat cantik saat memakai toga, terlihat berbeda bahkan aku sampai tak mengenali. (25/08/16)
Saat acara di mulai, ketika jajaran pimpinan memasuki ruangan tak kuasa menahan perasaan bangga adeku sudah memasuki babak baru dalam hidup, teringat saat aku berada diantara wisudawan yang saat itu sebegitu banyaknya, perasaan haru teringat pada guru-guruku dulu, teman-teman sekolah (tapi yang berkesan teman kuliah) dan perasaan kecewa karena sampai saat ini aku belum memiliki keberanian untuk melanjutkan pendidikan. Tidak banyak mahasiswa yang di wisuda sehingga acara cepat selesai. Jam 09:00-11:45 acara berlangsung lancar dan tertib. Salut kepada para panitia yang sudah bekerja keras demi terselenggaranya acara. Acara selesai tidak langsung pulang karena sudah disediakan makan siang (entah makan siang atau malah sarapan bagi para wisudawan yang sudah ada di tempat sejak pagi).
Aku datang dengan ibu, dan adeku meminta untuk memfoto dalam acara foto bersama maka dari itu ibu aku suruh untuk mengambil makan terlebih dahulu namun di tolaknya, ya sudah aku suruh duduk saja di deretan kursi yang sudah disediakan panitia dekat meja makan sementara aku berubah menjadi fotografer dadakan. Menyuruhnya untuk tetap disana agar tidak susah mencari. Ada beberapa momen dimana aku tidak menemukan tempat yang pas untuk mengambil gambar karena harus berbagi tempat dengan beberapa orang yang juga ingin mengabadikam momen tersebut.
Di tengah sesi foto bebas adek cowokku datang, aku ga menduga kedatangannya karena aku memang tidak tau. Memang pagi sebelum berangkat katanya mau datang bawa motor, tapi tak disangka dia datang membawa seikat bunga mawar merah yang diberikan kepada adenya (itu juga adeku), langsung saja terdengar riuh suara dari beberapa panitia yang sepertinya mengenal baik adeku, kalau teman yang biasa menginap di rumah jelas saja tau jika yang memberikan bunga itu kakaknya namun bagi mereka yang hanya sekedar kenal dan tidak pernah main ke rumah jelas saja mengira jika itu cowoknya. Aku yang melihat hanya senyum memaklumi, karena masa-masa seperti itu juga sudah pernah alu lewati (berasa sudah terlalu tua).
Hmmmm..., bunga mawar merah sekarang menjadi primadona, karena teman-teman gank adeku ingin berfoto dengan bunga mawar itu. Sepertinya untuk mengabadikan momen yang dianggap berharga dan indah tidak pernah ada puasnya. Aku sudah tidak di butuhkan karena mereka foto-foto sendiri lagian aku juga hawatir ninggalin ibu lama sendirian diluar, terlebih di tempat ramai.
Aku ajak ibu makan, karena tadi pagi ibu belum sarapan terlebih saat ini ibu kurang enak badan. Aku temani ibu mengambil makan walaupun aku tidak ikut makan, nanti saja nyomot dikit punya ibu. Saat kembali ke bangku di deretan bangku yang dibuat duduk ibu sudah ada adek lelakiku dan sopir yang mengantar kami kesini. Selesai sudah acara hari ini namun kami juga tidak kunjung pulang karena adek perempuanku masih asik dengan teman-temannya. Mungkin karena terlalu lama menunggu sementara yang di tunggu ga juga datang maka adik cowokku dan sopir memilih untuk menunggu di parkiran saja.
Ini tidak hanya lama melainkan pake banget. Dan ketika yang di tunggu datang (gerombolan adiku) malah dianya minta ijin untuk menengok bayi, anak temannya yang kebetulan saat ini dibawa serta melihat emaknya wisuda. Ya sudah kami (aku, ibu dan satu teman adiku yang turun untuk mengambil barang di mobil) pun turun. Meskipun bapak tidak ikut namun bapak beberapa kali sms menanyakan acara yang sedang berlangsung.
Jam sudah menunjukkan 12:26 ketika kami berada di parkiran, itu tandanya kami menunggu lumayan lama selepas acara dan kini dilanjut lagi menunggu adiku yang lagi menengok bayi. Menunggu di parkiran apa enaknya, tidak ada yang dilihat malah kena asep kendaraan. Panitia wisuda sudah pada pulang, terlihat juga tamu-tamu yang meninggalkan parkiran namun kami masih menunggu. Adiku cowok memilih untuk pulang duluan, sebenarnya pengen ikut tapi tidak bawa helm hingga pukul 13:16 adik perempuan telefon yang menanyakan posisiku saat ini. Di parkiran atas, lalu kamipun pulang. Ada 2 orang teman adikku yang ikut pulang hersama kami karena barang-barang juga kendaraannya masih berada di rumah sementara 4 orang lainnya yang semalam juga menginap di rumah langsung pulang dengan orang tua masing-masing.
Di dalam mobil terdengar perbincangan 3 orang ini perihal wisuda dan teman-temannya juga kumpul merayakan hari bahagia mereka. Dan aku baru tau jika rumahku tepatnya kamar adiku di beri sebutan apartemen oleh teman-temannya.
Oh ya tidak hanya adiku yang membawa buket bunga teman-temannya juga membawa namun bukan buket mawar merah melainkan krisan putih yang melingkari krisan kuning dan satunya buket krisan kuning.
Selamat adiku, akhirnya merasakan memakai toga menyusul kami. Saatnya memulai bab baru dalam perjalanan hidupmu. Dan bapak juga sudah sedikit lega karena kewajiban untuk memberikan pendidikan (sekolah) untuk anak-anaknya sudah diselesaikannya karena orang tua tidak bisa memberikan apa-apa selain pendidikan karena itulah akan berusaha sekuat tenaga menyekolahkan anak-anaknya hingga keperguruan tinggi, itulah yang pernah dikatakan bapak saat ngobrol. Dengan pendidikan kalian bisa menjadi apa saja yang dimau dan hanya itu yang bisa di wariskan orang tua untuk bekal anak-anaknya berjuang mengarungi kehidupan.
Selamat adiku bontot yang terlihat cantik saat memakai toga, terlihat berbeda bahkan aku sampai tak mengenali. (25/08/16)