Bimbang hati ketika tidak ada kabar. Tak ada pesan masuk juga tak ada dering telefon yang bertuliskan namamu di layar hp ku.
Pesan singkatku pun tak bisa terkirim kepadamu dan itu membuatku bertanya 'sedang apa kamu disana..?' dan di dalam dada (hati) mulai bermunculan rasa berkecamuk yang entah bagaimana menerjemahkan yang terangkum dalam kata rindu.
Ya benar, aku merindukanmu, merindukan kebersamaan kita, padahal masih dalam hitungan jam tak ada sapamu, tak mendengar suaramu namun rasanya sungguh tak mengenakkan.
Hai kamu... iya kamu, yang sudah bertahta hatiku, yang sukses membuatku gelisah tanpa adanya kabar darimu.
Hmmmm... sepertinya aku sudah kena candu, dimana ga bisa lepas darimu, dan menyukai untuk berlama-lama berbagi cerita denganmu.
Aku, dan segala tentangmu terlihat menarik dimataku bahkan saat kebersaan kita selalu menggelitik otakku, hingga berkali-kali senyum sumringah menggema di pikiranku. Tanpa disadari sampai hati ikut-ikutan melompat-lompat sambil membawa pom pom dan berteriak 'cinta... cinta.... cintaaaaa....'
Hariku adalah kamu dan segala hal tentangmu.
Aku bahagia bersamamu dan darimu aku tau bagaimana cara untuk tersenyum.
Terima kasih untuk cerminku (yongsa) yang hadir dalam hidupku. (24/11)