7/27/2015

terjebak masa lalu

Seperti terperangkap dalam masa lalu yang aku sendiri belum ada di dunia ini. Segala hal mengingatkanku di suatu desa yang masih sangat alami, belum mengenal kendaraan pribadi. Alat transportasi modern hanya bus itu juga masih sangat jarang., jika ingin kemana-mana menggunakan sepeda atau berjalan kaki itu menjadi hal biasa. Becak juga masih menjadi hal langka dan mewah pada saat itu.

Ya Tuhan aku kangen pada masa itu, perasaanku terdesak untuk kembali ke masa itu. Apa sebenarnya yang ingin diperlihatkan padaku...

Udara, matahari terbit, suasana pagi bersama aktifitasnya sarat membangkitkan kenangan cerita yang sudah terbungkus rapi. Bau jerami di pekarangan, asap pembakaran sampah dari dedaunan di pagi hari, deretan pohon hijau nan rindang, suara kicau burung seakan menyeretku ke suasana pedesaan yang masih sangat asri dan belum terkontaminasi dengan kecanggihan teknologi. Hiruk pikuk orang-orang membawa cangkul, sabit dan keranjang untuk menuju ke sawah.

Jalan yang rindang dengan kanan kiri pepohonan, pagar-pagar rumah yang hanya dari potongan bambu atau tanaman perdu, suara sapi, teriakan sapa dari setiap orang yang lewat ataupun ditemui di jalan, jalan tanah yang mengeras yang tak jarang di kanan kiri penuh sampah dari daun-daun kering, serta suara ranting pohon yang bergesekan dengan dahan yang lain mengiringi setiap perjalanan menuju sawah.(27/07)