9/08/2013

Roda Kehidupan Selalu Berputar

Roda kehidupan selalu berputar, seperti hari yang berganti seperti putaran roda pedati yang memiliki banyak sensasi dan pelajaran yang tak bisa terelakkan. Setiap putaran inilah yang membuat kita kadang berada di bawah dan tak jarang juga berada di samping bahkan berada di bawah. Hidup adalah perubahan..., jika tidak mau tergilas roda kehidupan maka nikmatilah tiap putaran rodanya jangan hanya menunggu namun ikutlah bergerak dan berkreasi. Saat berada di bawah jangan patah semangat selalu berusaha untuk maju dan menjadi lebih baik lagi, jika berada di samping teruslah semangat dan yakin bahwa segala usaha yang dilakukan akan memberikan hasil sedangkan saat berada di atas jangan cepat puas dan bersombong diri karena saat berada di ataslah angin semakin kencang menerpa bila tak kuat goncangan maka akan mudah menggelinding kebawah dan itu tak jarang akan menyurutkan nyali hingga membuat seseorang berpikir bahwa hidup ini tak adil bahkan menyerah kepada keadaan.

***

Ketika seorang lelaki yang memiliki hobby memasak dan juga memiliki ambisi untuk berlayar hingga ke negara Eropa inilah yang menyebabkan sebut saja Dira berusaha mewujudkan mimpinya itu. Melakukan pendidikan di universitas yang berbasis pariwisata lalu ikut diktat pelayaran dan menjadi bagian sebuah kapal pesiar berwisata keliling dunia gratis. Sebuah pilihan yang bernilai 50:50, di satu sisi Dira menginginkan bisa keliling dunia dan mendapat bayaran yang besar disisi lain Dira harus pergi seenggaknya 3 tahun merantau meninggalkan keluarga di kampung halaman. Satu tekat untuk membahagiakan keluarga agar mendapatkan kehidupan yang layak, kalaupun membangun usaha juga membutuhkan modal yang enggak sedikit dan uang dari mana untuk mendapatkannya....., makanya Dira bertekat kembali berlayar agar bisa menabung untuk modal usaha nantinya.

Karena sudah terbiasa berlayar saat berlabuh dan kembali ke rumah selalu ada rasa rindu untuk berada di laut lepas lagi, Dira merasa lebih nyaman hidup di lautan lepas melawan ganasnya ombak dan singgah dari negara satu kenegara yang lain daripada hanya berdiam dirumah, ditambah lagi dengan pendapatan yang didapat dari berlayar bisa terbilang besar. Sebuah hobby yang dipadu dengan iming-iming pendapatan yang besar inilah  hingga Dira rela melakukan perjalanan dan meninggalkan keluarga kecil yang baru dia bina. Sebuah perjuangan yang harus di bayar mahal, saat Dira balik ke rumah anak perempuan cantik yang baru berusia 1 tahun ini pun tak mengenali ayahnya sendiri sampai-sampai menangis saat ingin di gendong sang ayah bahkan untuk kelahiran anak keduanya Dira tidak bisa menunggui karena masih terikat kontrak kerja. Sungguh tragis ya, seorang ayah yang tidak bisa melihat pertumbuhan buah hatinya, namun itulah konsekuensi yang harus dibayar dari sebuah pilihan yang sudah diambil.

Dari hasil berlayar Dira sedikit-sedikit bisa menabung, membeli sebuah mobil sedan dan membeli rumah walau dengan sistim KPR (Kridit Pemilikan Rumah), dengan uang muka yang lumayan besar dan angsuran yang tak bisa dibilang murah ini dilakukan agar jangka waktunya angsurannya pendek. Namun sebuah kecerobohan terjadi dan ini membuat keluarganya down. Dira yang memang penggila bola ternyata sering melakukan taruhan, awalnya hanya kecil-kecilan namun suatu ketika Dira taruhan bola dengan nominal yang besar untuk team kesayangannya, mungkin karena keberuntungan kali ini tidak berpihak padanya sehingga membuat tabungannya ludes, segala barang berharga dijualnya namun masih saja belum cukup untuk menutup kekurangan dari taruhan yang Dira lakukan. Saat mengetahui perbuatan suaminya terang saja istrinya shock, lalu bagaimana dengan biaya hidupnya selanjutnya....., sedangkan istrinya hanya bekerja sebagai guru pembantu di SD (Sekolah Dasar) di desa gajinya mana cukup untuk membeli keperluan rumah belum susu buat kedua anaknya dan angsuran rumah, biaya sekolah anak pertamanya, dll.... semuanya juga perlu dipikirkan.

Seperti hantaman batu di kepala..... Karena rumah tangganya sudah mulai oleng, tidak ada pemasukan sedangkan setiap hari istri dan anaknya perlu makan mau tidak mau Dira menceritakan masalahnya ini kepada orangtuannya, antara malu dan butuh orangtua Dira bingung terutama sang ibu seakan masih belum bisa menerima dengan apa yang dialami anaknya. Orangtua mana yang tega melihat rumah tangga anaknya down seperti ini...., kasih sayang orangtua tidak ada batasnya, mungkin inilah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat ini. Orangtua Dira tiap bulan memberikan kebutuhan pokok untuk menantunya, walau bagaimanapun Dira adalah kepala keluarga dan bertanggung jawab atas segala kebutuhan anak dan istrinya orangtua mana coba yang tega membiarkan menantu dan cucunya kelaparan, tak akan ada.

Agar tidak menjadi pikiran yang berkepanjangan ibu Dira dibuatkan sebuah toko kelontong ini bertujuan untuk mengalihkan pikiran ibu Dira yang sudah mulai sakit-sakitan dan juga sebagai kegiatan ketika nanti sudah pensiun. Oh ya ibu Dira bekerja sebagai pengajar di sebuah Taman Kanak-kanak di mana beliau tinggal.

Mungkin karena banyak pikiran inilah yang membuat istri Dira tubuhnya semakin kurus dan anak-anaknya juga seakan tak terawat dan tak terkendali. Anak pertamanya sungguh susah untuk disuruh diam, cengeng dan tidak terarah. Sedangkan anak keduanya yang tadinya waktu bayi gendut dan ngegemesin kini di usianya yang hampir satu tahun belum bisa apa-apa bahkan tubuhnya juga semakin kurus bila dibanding waktu masih kecil. Orangtua yang punya masalah anak mendapat dampaknya. Bingung dan bingung yang ada di pikiran istri Dira, dengan masalah seberat ini dia masih harus mengasuh kedua anaknya yang masih kecil sendiri. Dira tidak menceritakan masalah yang sedang dia hadapi kepada sodara-sodaranga karena Dira merasa malu.

Itulah hidup yang kadang kita berada di atas dan beberapa waktu kemudian ada di bawah. Yang perlu di ingat adalah ketika kita sedang berada di atas jangan takabur, selalu ingat yang ada di bawah dan ingat juga orang-orang yang berjasa baik yang memberikan pertolongan atau sekedar menemani disaat kita ada di bawah. Jangan terjebak masuk ke lubang yang sama dan berhati-hatilah ketika kita sudah bisa lolos dari jebakan sebelumnya karena masih ada jebakan-jebakan lain di depan sana. (L)