8/03/2014

Berada di Atas Ayunan

Aku takut bermain ayunan. Didorong agar terayun ke sana dan ke mari, terkadang hingga melambung tinggi melebihi batas jangkauan tangan dan itu membuatku takut, seketika jantungku bisa berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya, dan membuat tubuh seketika menjadi lemas tak berdaya. Bila punya kesempatan mencoba ayunan aku hanya akan duduk di atasnya lalu mengayun lirih dengan kakiku yang masih menjejak di atas tanah. Aku phobia ketinggian namun tak jarang di hadapkan oleh kenyataan yang harus melewati tanjakan bila ingin meraih sesuatu.

Sepertinya aku kini berada di atas ayunan. Angin mendorongku ke depan dan ke belakang. Ketika terayun ke depan terasa aku berada di puncak tertinggi pemikiranku, kemudian akan tertarik ke belakang hingga kadang ada berada di lembah terdalam perasaanku. Tapi ini bukan sekedar bermain ayunan. Ini nyata suatu realita yang ada dalam kehidupan.

Tak apalah. Aku mencoba untuk menikmatinya dan belajar mensyukuri ketika angin bertiup. Ini bukan angin kencang, hanya semilir. Dan buaian angin mengajarkanku untuk tetap berpegang pada tuas, menikmatinya walau sebenarnya sedikit takut dan gugup namun lihatlah sensasinya yang mengajarkanku untuk lebih kuat menahan diri, lebih kokoh agar tak goyah ketika terayun lalu buka mata, nikmati sensasinya dan aku akan menyukainya.