1/14/2017

Pada Malam yang Gulita

Beberapa hari ini aku dapat merasakan pelukmu di dalam tidurku. Dengan mata terpejam aku melihatmu nyata di sampingku, hangat pelukmu membuatku nyaman meringkuk bersandar di pundakmu. Nyaman dan aman, begitu tenang seakan membiusku untuk larut kedalam alam mimpi menerobos lorong waktu menuju kesuatu masa.

Namun ketika mata ini terbuka, semuanya sirna. Seperti asap yang seketika menghilang tertiup angin. Dan yang bisa aku rasakan sepi,  gulita yang membawaku dalam kehampaan yang seakan sendiri tanpa ada orang yang aku kenal dan sudi sebentar singgah menghampiriku. Aku bersama malam dan kehampaan, oleh kosong yang selalu datang menyapa bersama gulita.

Hanya berselimut malam, sunyi dan sepi. Pikiranku mengembara entah kemana, hati yang dirasa tak tenang ada kegelisahan yang tak aku tau sebab musababnya. Tiba-tiba merasakan sunyi dan sendiri dengan gundah yang mengobrak-abrik 'ingin' dan mempertontonkan begitu banyak tanya.

Hmmmm..., sunyi masih sanggupkah kau bertahan menemaniku hingga pagi menjelma. Masihkan sanggup mengeja dari setiap resah yang mengaduk rasa.
Aku terperangkap dalam bimbang dan ketakutan yang berasal dari dalam diriku sendiri.

Aku rindu..., rindu pada ketenangan hati, pada suara yang selalu datang untuk menenangkanku dikala emosi mulai bersuara. (13/01/17)