2/02/2017

Terang dalam gulita

Tak selalu kau mendapatkan pelukan disaat-saat kau butuhkan dari seseorang. Ada kalanya kau hanya perlu terus bertahan walaupun kedua kakimu tak lagi seimbang.
Bukan lagi untuk melihat kedepan, karena yang tampak hanya samar pandangan jauh disana.
Bukan tentang mencari siapa yang ada didekatmu ataupun seseorang yang sudi menasehatimu ataupun yang mau mendengarkan ocehanmu.
Bukan untuk menunduk dan mencari apa yang sebenarnya terjadi, Tapi cobalah untuk kembali...
Bukan melihat kebelakang yang terdapat begitu banyak kenangan, namun kembalilah kedalam dirimu. Lihat dan pahami apa yang kau rasakan.

Bukan untuk mencaci ataupun menyalahkan yang sudah terjadi.
Kembali...
Kembai kedalam gulita di dalam dirimu.
Dengarkan suara yang lama terabaikan dan tersingkir oleh hingar- bingar angkuh yang terus saja bergejolak untuk menjadi lebih.

Melihat siapa dirimu, untuk lebih tau apa yang ada padamu.
Bukan untuk meminta belas kasih, melainkan untuk menjadi terang.
Bukan saatnya untuk bereaksi, melainkan untuk mendengar dan menjelaskan.

Karena sesungguhnya terangmu adalah saat kau bisa kembali dan mengenali siapa dirimu yang sesungguhnya.
Karena hanya setitik cahaya yang mampu menuntun dan menerangi disetiap perjalanan yang akan kau lalui.
Karena gelap sejatinya hanya wadah, hanya bias cahaya yang begitu banyak hingga menutupi penglihatanmu.

Terang ada di dalam dirimu. (02/02/17)