1/31/2021

12:05


Biarkan semuanya berubah ; rasa, emosi, pikir, dan juga jiwa. Memang semestinya seperti itu karena bagaimana pun kita menolaknya namun kemyataannya penolakan itu juga ikut berubah, hanya perlu berada di dalam perubahan itu untuk bisa bertahan. Biarkan perubahan sedikit mengikis luka, kebencian dan sakit hati yang seraya di jaga oleh waktu.

Biarkan perubahan mengikis luka untuk di hias agar tak terlihat hingga benar-benar terlupakan. Kecewa..., sebaiknya tak perlu, anggap semuanya sirna, kembali seperti dulu yang tak pernah saling menyapa dan tak tau siapa gerangan ia. Aku tak mengenal dan tak kenal. Sebenarnya ini sebuah kebodohan, cara konyol mengalihkan luka untuk tak merasakan perih, namun mampu menjadi obat untuk pengendali emosi dan menjaga kestabilan hati.

Bukan perkara mudah agar tetap bisa tenang, lebih pahit dari empedu dan teramat menyakitkan bila sudah bersinggungan dengan 'kecewa'. Mungkin bila marah masih bisa dimaafkan tapi tidak untuk kecewa, bagaimanapun meminta maaf kepingan yang sudah berantakan itu tak akan bisa lagi disatukan ataupun menjadi seperti semula, menjadi sesuatu yang unik ataupun baru pun sepertinya tak mungkin.

Kecewa. Aku tak lagi percaya dengan siapapun termasuk diri sendiri. Dan biarlah kini ku coba mengembalikan kepercayaan itu, meskipun nantinya hanya terlihat setitik tak masalah, selama diriku belum melupakanku. Itu saja. (31/01/21)