Ternyata aku salah. Bertahun-tahun mencoba memahami, mengerti, dan mencari tahu tenyang siapa diri ini sampai ada banyak jawab yang tak sesuai bahkan di luar jangkauanku hingga memupuk begitu banyak kecewa. Oke lah kecewa memang jika di jabarkan akan banyak kecewa itu yang aku lihat ya lebih tepatnya trauma, mental-lah yang di serang. Tapi, selama pencarian itu aku melupakan satu hal yang bahkan sangat penting dan mendasar yaitu bahwa hidupku bukan milikku, hidupku untuk orang lain itulah yang ku lupakan dan parahnya aku melupakan tujuan yang mendasar tentang untuk apa aku disini, untuk apa nafas ini masih berhembus.
Tertidur begitu lama, tersesat hingga begitu dalam, terdampar di tempat terasing dan kini mata ini sudah terbuka, otak sudah mulai tersadar, perlahan sudah kembali ke jalan meskipun masih terlihat kecil namun mampu kembali menggiring otak dalam kewarasan.
Bagaimana jika membuat peta baru karena arah di awal sudah tak lagi terlihat. Bukankah tujuan jelas, jadi tak masalah kan untuk membuat peta yang baru..., mungkin ini akan lebih menyenangkan dibanding sebelumnya. Oke lah, tunggu..., tunggu aku sebentar lagi akan menggenggam mimpi untuk kalian. Hanya mencoba memberi sedikit terang dan sedikit pelukan saja kan. Aku mampu, namun ingatkan jika otak ini mulai berulah jangan biarkan kembali tersesat dan tak akan aku biarkan jalanku didominasi lagi oleh orang lain. Ini milikku, hak sepenuhnya ada padaku, kalaupun ada yang lewat silahkan tapi ingat jangan mengusik terlebih mendominasi karena itu tak akan bisa, ini peta perjalananku hanya aku yang punya kuasa lebih.
Inilah jalanku. Peta yang baru saja di mulai dan hanya untukku, meskipun ada yang ingin berbagi jalan tetaplah aku yang akan memegang kendali karena ini adalah mimpiku TITIK. (31/01/21)
:: Akhir untuk awal yang baru.