9/26/2018

Sembunyi dalam coretan

Sudah terlalu banyak jejak yang ku tinggalkan, hingga untuk mengingat satu persatu tak mampu. Cerita terus saja bergulir tanpa henti. entah itu tentang airmata, senyum, tawa, kebersamaan, pertemuan, perpisahan, kesendirian, mimpi, harapan, asa,... masih banyak lagi kisah yang hadir.

Bercerita itu tak mudah, terlebih membuat cerita itu menjadi hidup hingga siapa saja yang membaca terbawa di dalamnya, ikut larut yang seakan-akan dialah yang menjadi tokoh utamanya. Aku membuat coretan-coretan ini hanya untuk diriku, sebagai tempat sampahku, namun bila ada yang sudi mampir dan meluangkan waktunya untuk menikmatinya atau sudi berbagi cerita aku ucapkan terima kasih. semoga berkenan dan bermanfaat.

Dari dulu pengen banget buat cerita bersambung dari apa yang aku lihat, dengar dan rasakan, namun belum mampu. Jujur perbendaharaan kata yang minim salah satu kendala sulit merangkai kata lebih mudah bercerita kepada aiko ataupun pada pikiranku.

Segala macam sosmed sudah kucoba, namun disinilah (blog) aku merasa bebas, tanpa takut untuk mengeluarkan isi otak. Berdamai dengan pikiran, menyuarakan isi hati (walau ga semua, banyak juga dari imaji dan mencoba kerja sama dengan panca indra. Tanpa takut ada teman yang membaca, bebas untuk berargumen, bercerita, dan berimajinasi.

Walau tak setiap hari hadir, hanya saat hati dan pikiran lagi akur dan sedikit waras. coretan dalam dua wadah berbeda, kemasan beda, terlebih isinya yang bertolak belakang. Punya 2 sisi berbeda dan aku menyukai "rumah dan persinggahan" denganmu. Melangkah dan membuat jejak bersama-sama. Apakah coretanmu masih se-ekstrim dulu yo...? Masih takutkah untuk menyusun aksara seperti dulu? (25/09/18)