6/18/2016

Jejak Dalam Gulita

Dan apa yang ada pun perlahan menyingkir, menjauh, lalu pergi.
Tapak yang seperti apa yang membekas, berpijak pada fatamorgana yang sedang berlangsung.
Aku yang tersesat di belantaranya dunia, dalam kilau bujuk rayu dan harumnya caci terdengar merdu.
Bagaimana diri untuk bisa menjamah awan yang terlihat tinggi di angkasa bila pucuk rantingpun tak teraih.
Aku senantiasa menunggu cahaya terang dari ujung jalan yang tak terlihat.

Singgahlah sebentar untuk menghela napas di gubuk tua yang tak berpenghuni ini.
Bukan..., bukan untuk beristirahat
Aku masih harus melanjutkan perjalanan panjang ini, jalan yang tak berujung dalam temaramnya gulita.

Sudikah untuk meluangkan waktu sekedar menikmati pijar tampa cahaya.
Ini bukan cerita, nyata yang tak dapat diterima ego yang masih menari gempita.
Tertunduk lesu, menunggu pengharapan entah pada siapa terang akan dititipkan.
Perjalan singkat mencari jawab untuk tanya yang masih dipertanyakan. (18/06/16)



★Ell