6/13/2016

Diri yang tak sendiri

Aku semakin tak mengenal diriku sendiri. Entah karena aku yang egois atau terlalu cuek sehingga tak bisa menerjemahkan apa yang aku rasakan ini. Selalu saja ketika ada permintaan untuk mengirim gambar diri seketika itu dada ini seperti penuh amarah, nafas yang tak teratur dan berat lalu kepala perlahan akan terasa pusing dan emosi ada di puncak. Ada apa sebenarnya ini...

Dulu tak pernah seperti ini, selalu riang saja ketika mengirim gambar diri namun akhir-akhir ini tak lagi sama. Aku yang tersulut emosi, aku yang tersakiti oleh diriku sendiri. Sejatinya bukan karena tak ingin ataupun tak mau namun yang aku rasa seperti salah satu menolak untuk diambil gambarku. Sakit, aku yang tersakiti dengan sesak di dada yang datang tiba-tiba. Kepalaku seperti terbentur tembok sehingga menyisakan 'keliyengan' yang tak kunjung hilang.

Keberatan, kalau ga boleh bilang saja. Apa ga boleh minta...?!!! Aku harus bagaimana, di satu sisi aku merasakan sesak di sisi yang lain tersudut dan seperti tak pengertian hanya seperti itu saja tak terkabulkan..
Aku selalu saja tak bisa meneruskan perbincangan bila permintaan itu terlaksana. Butuh waktu untuk mengatur napas agar cepat normal tidak tersengal lagi, agar kepala yang pusing bisa netral kembali. Dan sejatinya aku sendiripun tak percaya dengan gambar yang terambil olehku sendiri, terlalu sakit untuk di rasa. Makanya lebih baik untukku tidur saja agar tak merasakan apa yang aku rasa saat ini.

Maaf bila kau marah, aku terima bila mood itu pun sampai kepadaku. Sebenarnya aku tak ingin seperti ini, dan akupun juga tak tau sampai kapan akan seperti ini karena tak ada jawab yang tersampaikan kepadaku. 
(13/06/16)



☆ el