Ketika itu kau datang dan mengetuk pintu rumahku. Sejenak kau duduk manis lalu mengagumi isi rumahku yang sedikit tertata rapi yang lebih banyak berantakannya, aku mencoba menjamu dengan apa yang kupunya. Dan kamu tak mengkritik ataupun mengububah segalanya, hanya asik berlama-lama menikmati apa yang bisa dijangkau mata.
Namun seketika itu juga kau teringat jika kau masih meninggalkan tugas yang belum selesai. Tanpa berpamitan, sebelum menuntaskan cerita yang baru separuh jalan kau meninggalkan rumahku.
Tau kah kau bahwa tanpa sengaja kau mengunci pintu rumahku dan membawa serta kuncinya. Aku bisa berbuat apa, selain menunggu untuk dibukakan pintu kepada pemegang pintu.
Apakah kau masih ingat jalan kerumahku, sayang...