7/07/2014

Keluar Kandang

Malam tuan bagaimana puasanya, lancar kan. Selalu jaga kesehatan ya.

Hari ini pertama kalinya aku keluar rumah setelah berbulan-bulan hanya ngendon di dalam kamar. Niat awal seh ingin potong rambut tapi berhubung rame, akhirnya melesatlah ke pusat penjualan acesoris. Kalau satu ini niat lama yang belum kesampaian, tuan ingat gak kalau aku ingin belajar kerajinan manik-manik dan merajut...?! Kalau yang merajut belum sama sekali terealisasi, aku juga belum mencari alamat umi hawanya malas mungkin karena gak ada teman kali ya sehingga kurang semangatnya. Nanti ya nunggu setelah lebaran saja insyaallah NIAT 100% Tadi ke toko acecoris milih banyak manik-manik sampai keranjang penuh, sempat juga bertemu ibu-ibu yang menurut sinyal pendengaranku mereka lagi belanja untuk membuat pesanan, berarti beliau sudah ahli donk, berpikir untuk meminta untuk diajari tapi enggak berani, mau ngomong deg deg-an rasanya. Melihat yang lain pada belanja pake keranjang besar dengan didalamnya penuh bungusan untuk membuat acecoris ngiri juga, pengen bisa kaya mereka. Ikut kursus di sini saja lah, nanti liat jadwalnya dulu,

Lama juga aku di toko acecoris, belanja asal ambil dengan melihat gambar dari foto yang aku dapat tapi setelah dirinci wooow, belanjaan hingga 200 ribu lebih itu cuma manik-manik, ambil gak yaaa....
Mengingat masih paceklik dan enggak penting-penting amat makanya setelah mendapat nota kebetulan si embaknya juga menawari untuk membuat kartu mamber asal belanja 250 berarti kurang dikit, alasan untuk melihat-lihat dulu untuk menambah belanjaan agar pas 250 ribu. Namun menimbang masih banyak kebutuhan yang lebih penting akhirnya aku hanya membeli jepit rambut doank. Manik-maniknya biar saja disimpan mba-nya dulu. Lain kali saja sekarang nabung dulu anggap untuk menebus manik-manik kalau masih ada stok.

Keluar dari toko serasa ditampar matahari, udara semarang semakin panas apalagi puasa-puasa gini udah gitu jalan rame pula, mungkin saking lamanya bertapa hingga gak memantau kalau jalan-jalan sekarang semakin padat dengan kendaraan pribadi. Andai gak puasa sudah mampir ke tukang rujak, nyidam udah lama enggak maem rujak apalagi rujak yang ini beda sambalnya pake pisang biji sama kacang. Kali ini numpang lewat saja dulu, tidak langsung pulang tapi mampir dulu ke supermarket untuk membeli kebutuhan rumah yang sudah habis (belanja bulanan). Keburu belok, masa ya mau berputar balik untuk menuju ke toko buku tujuan utama kedua setelah ke salon.

Suwalayan penuh sesak dengan anak-anak dan orang tua yang membelikan peralatan sekolah biasa tahun ajaran baru semua serba baru. Pusing mendengar teriakan anak-anak yang bernegosiasi dengan orang tuanya mencoba berargumen dan menentukan pilihan, memangnya mesti ribet begini ya, sepertinya di jaman aku sekolah dulu enggak seribet ini deh. Tau gini mending tadi ngendon ke toko buku saja lebih adem dan bisa baca gratis sekalian beli mouse yang sudah rusak. Heran kalau mause dan aerphone bisa dibilang boros cepet rusak. Oh ya di mall ada juga pameran elektronik tapi malas kesana pasti penuh sesak belum lagi cari tempat parkirnya yang susah. Hari ini acara cuma belanja, lama muter-muter dengan berdesak-desakan dengan yang lain akhirnya selesai juga belanjaan, lumayan juga seh satu kantong pelastik besar karena aku gak mau ditaru di kardus repot bawanya.

Sampai rumah jam 3, untung tadi tidak kelupaan titipan ibu beli pakan burung derkuku. Istirahat sejenak sebelum mengerjakan tugas rutin (ngepel) kepala mulai keliyengan mungkin tensinya turun lagi, namun mencoba memejamkan mata tapi sulit terpejam, malah melihat kearah jendela mencari awan-awan yang biasanya beriring-iringan tapi lama bener keluarnya.

Sepanjang jalan banyak berpikir dan sedikit flash back lalu berbicara dengan diri sendiri tak mudah ternyata berperang dengan diri sendiri. Apalagi berpikir untuk tak melibatkan tuan di dalamnya belum sama sekali berhasi aku lakukan.(L)