7/12/2014

Karena Aku Suka dan Telah Memilih

Dear tuan

Hai..., bagaimana kabar tuan, apakah masih 100% full puasanya, semoga tuan disana baik-baik selalu. Tuan tolong katakan padaku apa yang harus aku lakukan tentang hati, apakah aku harus menguburnya tanpa memberi kesempatan untuk sedikit berharap atau kah aku masih bisa mengharap pada satu hal yang aku sendiri tak yakin untuk meneruskannya.

Tuan apakah seperti ini rasanya cinta, apakah aku yang salah menerapkan rumus, mencampurkan zat-zat kimia atau memang seperti ini halnya cinta di dunia. Ketika cinta datang menyapa tak dapat aku berpaling apalagi untuk melarikan diri menghindar dari jebakan cinta tuan sejak hari itu. Tak tau secara pasti sejak kapan benih ini berkembang menjadi tunas dan bertumbuh hingga seperti sekarang ini. Akar yang menancap terlalu kuat hingga tak sanggupku untuk mencabutnya.

Maaf untuk rasaku yang telah memilih tuan sebagai pos pemberhentian, aku tak berharap banyak karena aku tau apa konsekuensi yang mesti aku tanggung bila sudah masuk kedalam jerat cinta. Ternyata aku belum terlalu kuat untuk membentengi cintaku kepada tuan, hingga hanya membuat tuan terbebani dan terluka, sekali lagi maafkan aku tuan:(

Bagaimana sakitnya namun aku rela dan lebih nyaman berada di tempat ini ketimbang untuk pergi meninggalkannya. Terkadang bertanya-tanya apa yang membuatku memilih untuk berlabuh di tuan namun tak satupun alasan yang aku dapat hanya kalimat pendek "aku suka semua hal tentang tuan" jayus banget ya kelihatannya namun jujur memang aku tak memiliki alasan apapun bahkan aku juga pernah mencoba berdebat dan komplain dengan diriku sendiri tentang segala rasa yang bermunculan namun semua alasan tak dapat diterima hati, hati hanya bilang karena aku suka dan aku telah memilih begitu katanya.

Harusnya aku tau diri kalau sebenarnya ini tak boleh aku lakukan karena siapa juga yang sudi melirikku, mungkin orang bodoh saja yang sudi memilihku.