Weekend berlalu,
mulai menghitung hari sejenak mengusir malas untuk memulai aktifitas.
Alarm yang berbunyi menyadarkan pemilik raga namun nyawa yang belum
terkumpul membuatnya kembali melanjutkan mimpi yang belum tuntas.
Beberapa menit berlalu dalam alam mimpi hingga bagai ada hentakan yang
menyuruh bangun, sepontan mata terbelalak mencari jam dinding yang
bertengger manis di atas televisi tak percaya yang dilihatnya ia pun
mencari-cari telepon genggam yang senatiasa bersanding menemani tidur
malamnya. Secepat kilat menghambur menuju pintu hingga kaki menabrak
botol minum yang semalam belum sempat ditaruhnya di tempatnya semula.
Hari ini mendapat giliran masuk pagi, sedangkan jarum jam sudah
mendorongnya untuk segera bergegas bila tak mau terlambat.
Tak
sempat berdandan apalagi merapikan tempat tidur yang seprainya
berserakan tak jelas bentuknya, "nanti saja sepulang kerja
beres-beresnya, telat telaaaaat..." Ingin lari agar bisa cepat
mengeluarkan motor namun tangga yang sempit tak memungkinkannya berlari
bila tak ingin terjungkal dari atas.
Deru suara motor
memecah pagi. Yang lain masih asik meringkuk di dalam selimut yang
hangat aku sudah menerobos pagi. Pagi ini begitu cerah bahkan sangat
cerah aku bilang, langit biru bersih, matahari mulai menyeruak diantara
awan putih terlihat dengan jelas gunung ungaran berdiri menjulang dengan
gagahnya bagai menerobos awan.
Roda kendaraan terus
saja melibas jalan yang masih sepi, hanya terlihat beberapa orang
ibu-ibu berjalan menenteng keranjang belanjaan dari pasar.
***
Siang menjelang sore, ketika pulang dari kerja mata terbelalak melihat langit yang sangat biru dengan awan yang sangat indah. Baru kali ini setelah sekian lama melihat langit yang biru tanpa noda berhias awan-awan seputih kapas yang bergulung-gulung. jarang-jarang langit di kotaku bisa secerah dan seindah ini. Sungguh mempesona, ingin rasanya berhenti sejenak untuk sekedar menikmatinya dan mengebadikan dalam jepretan kamera ponsel, tapi bisa di omeli pengguna jalan lain berhenti sembarangan. Ada beberapa momen awan yang sarat dengan pemandangan kotaku yang layak di abadikan namun nyatanya aku melewatkannya begitu saja hanya karena bingung dan takut mengganggu pengguna jalan yang lain.
Pikirku nanti saja di rumah, mungkin masih bisa tapi kenyataannya sampai rumah melihat dari balkon awannya terlihat kurang begitu bagus, kalah dengan sorot matahari yang menantang seakan gak mau kalah.
Penghujungnya di malam hari langitku masih terlihat cerah dan mungkin dampak dari kecerahan inilah yang membuat spesial di malam ini karena bintangnya terlihat banyak banget kerlap-kerlip pokoknya keren deh. Melihat dengan sanagt takjub. Ada satu bintang yang aku lihat begitu terang, kerlap-kerlip untuk melihatnya sampai aku memicingkan mata agar yang aku lihat ini benar adanya karena melihat sepertinya bintangnya jalan, lama aku pandangi dengan konsentrasi tinggi dan ternyata kerlap-kerlip di langit yang aku sangka bintang ternyata pesawat terbang yang lewat :D
Bila biasanya senin identik dengan bosan, malas dan sejenisnya yang membuat enggak ada semangat untuk beraktifitas tapi tidak untuk seninku kali ini, aku sangat menyukainya bahkan buatku senin ini adalah senin terbaik di tahun ini hingga saat ini. Itu semua karena awan dan langitku yang cerah yang menularkan semaangatnya kepadaku.