6/25/2014

Tuan Hadirkan Nyaman Untukku

Bila dipikir-pikir mengapa rasanya beda ngobrol dengan tuan dan ngobrol dengan teman yang lain. Meskipun bisa nyambung namun ngobrol dengan teman, lama kelamaan merasa enggak begitu nyaman dengan tema yang sama walaupun itu hanya bercandaan dan pepesan kosong. Rasanya benar-benar beda semakin kesini ada rasa bosan dan enggan untuk melanjutkan obrolan, kalau sudah begini akan aku ulur waktu untuk menjawab malah terkadang tak ada minat sama sekali untuk menjawab benar-benar aneh.

Berbeda bila ngobrol dengan tuan, rasanya bahan obrolan selalu ada seakan tak ada habisnya. Meskipun tema sama dan berulang namun aku tetap merasa nyaman, aman saja ngobrol bersama tuan, tak ada sedikitpun terlintas pikiran untuk menyudahi obrolan malah seringnya tak sabar menunggu jawaban dari tuan yang kadang datangnya agak lama, kecewa bila harus menyudahi obrolan dengan tuan.

Tuan aku begitu menikmati berbincangan itu, santai meskipun tak jarang diselingi dengan obrolan serius namun tetap saja aku menikmatinya.

Tuan begitu pandai menyiasati dan mencari celah untuk memancingku bercerita, bahkan karena saking nyamanya tak sadar walau sudah memperingatkan diri sendiri untuk tak menceritakan hal yang sudah di pilah dan disepakati untuk tak diceritakan namun ketika sudah terlibat obrolan dengan tuan semua kesepakatan dengan diri sendiri pun hilang, hingga tanpa di komando pun terkadang cerita-cerita meluncur begitu manis dan lancar sampai kepada tuan. Sepertinya aku tak bisa sedikitpun menutupi sesuatu dari tuan.

Aku sudah terbelenggu rasa nyaman yang tuan hadirkan dan aku pun sangat ssungguh sangat menikmatinya.