11/05/2018

Bimbang


Dari beberapa hari lalu muncul kebingungan mau pulang kapan? Ada rencana sebelum pulang ke rumah ingin ketemu yongsa dulu sehari baru pulang semarang, tapi hingga saat ini pun belum bisa menentukan kapan mau pulang. Pikiran mulai bercabang, di satu sisi ingin bertemu yongsa disisi lain ada bapak yang sudah ga sabar ingin aku pulang.

Kebingungan ini pun berlanjut dari hari-kehari sampai hari ini aku coba putuskan untuk pulang besok minggu. Belum ada yang tau tentang rencana kepulanganku pastinya karena sejauh ini aku mengundur kepulangan untuk membantu berlangsungnya acara misa namun karena acara di undur hampir 2 mingguan makanya secepatnya harus pulang karena disinipun ga ada yang bisa aku kerjakan. Pada intinya sudah ga nyaman berada disini.

Dan akhirnya ketika kembali lagi bapak bertanya mau pulang kapan, dengan sedikit ragu namun mantap aku jawab "minggu". Namun untuk berpamitan ada sedikit rasa canggung. Sampai pada hari H pun aku belum berpamitan bila akan pulang. Masih menyimpan asa untuk bisa bertemu yongsa tapi...., aku ga mau berharap banyak karena mengingat sudah setengah bulan lebih aku meninggalkan rumah dan saat memutuskan untuk tinggalpun sepertinya bapak enggan melepaskan namun berhubung situasi dan keadaan dengan sedikit penjelasan akhirnya bapak setuju untuk membiarkanku tetap tinggal.

Dalam hati masih berharap punya keberanian esok pagi ijin ke bapak untuk dibolehkan main sehari ke Jogja. Memikirkan itupun rasanya sudah degdegan, bagaimana cara bilang ke bapak?! Semakin dipikir kepalaku malah pusing, kalau tidak di pikir tidak menemukan alasan yang pas. Dilihat saja esok akhirnya bagaimana. Semoga ada keberanian untuk ijin ke bapak dan di bolehlan, karena aku tidak suka mendapat jawaban yang tidak seperti yang aku inginkan, itu mengecewakan terlebih ketika sudah berharap banyak dengan mendapat jawaban yang baik. Aku tidak siap sakit hati. (04/11/18)