11/01/2018

09:12

Begini rasanya jika mendengar lagu lawas era 70an. Menyayat dan seketika menyeretku ke masa yang belum pernah aku datangi, mungkin malah masa saat aku belum lahir, karena yang aku lihat hanya potret hitam putih. Suatu lingkungan yang sepi namun asri dengan banyaknya pepohonan di sekitar rumah dan di sepanjang jalan. Tidak ada pagar pembatas antara jalan dan rumah teyangga, kemana-mana berjalan kaki, modal transportasi yang paling waah pada masanya hanya sepeda 'kebo' ontel.

Suara sapi, asap sampah dari daun yang di bakar ketika pagi hari, juga bau sampah kering dedaunan masih sangat jelas tercium olehku. "Lalu aku berada dimana...?" Aku hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh ataupun ikut bergabung dengan mereka. Terseret di lorong waktu, namun hanya bisa melihat seluit masalalu yang sangat lekat denganku walaupun kenyataannya aku belum ada disana bahkan bisa jadi orang tuaku pun belum lahir.

Tempat yang rindang dan sejuk, tidak sepanas sekarang dan serumit sekarang. Aku suka dengan suasana seperti itu, sangat sederhana dan meneduhkan, masyarakat yang ramah dengan toleransi kerukunan yang tinggi. Benar-benar suasana yang menjadi idaman.

Apa seh ini namanya, apakah hanya olah dari pikiranku atau memang ada yang menculikku dari alam bawah sadar. Ini nyata atau hanya permainan otak saja? Dan semakin lawas lagunya maka semakin dalam aku terseret di dalamnya. Bahkan bisa sampai membuat perasaanku tak menentu seperti seseorang yang menginginkan sesuatu tapi di satu sisi ada batas kemampuan yang tak bisa ditembus atau bila itu dilawan maka binasalah semuanya aku tak akan kembali di dalam diriku.

Aku butuh penjelasan untuk semua yang sudah kulihat dan kualami. Apakah ada penjelasan dan maksudnya???! (31/10/18)