7/10/2016

Jiwa

aku bukan robot yang tak punya hati ataupun rasa.
seperti radar dengan mudah ku temukan secuil emosi yang mengembara mempermainkan akal.
tertunduk, mencoba untuk mengerti apa yang terjadi.
bukan jiwa yang berpetualang, hanya secuil peka yang aku punya.
tak bisa kuabaikan karena hatiku bukan dari baja.
mataku terpejam untuk memadamkan perihnya luka dari 'peka' yang ada
apakah harus ada air mata untuk mengusir emosi....?!
sepertinya harus belajar berteman dengan luka, agar emosi malu dengan sendirinya lalu pergi
bagaimana cara, katakan padaku karena aku hanya ingin senyum dan kedamaian itu saja. (10/07/16)



★Ell