4/10/2016

Sekedar Perbincangan Ga Jelas

Ketika emosi bergelora pikiran pun seketika tertutup oleh awan hitam yang sangat pekat, hingga tak terlihat segala daya upaya yang selama ini sudah dilakukannya bahkan untuk bisa berfikir 'apa' dan 'mengapa' pun sudah ga bisa.

Lantas apa yang terlihat dan kemungkinan yang terjadi...???!
Tak ada yang terlihat, akal seketika mati dan membiarkan pikiran dikuasai oleh emosi. Hati pun tak berdaya meruntuhkan ego yang bertahta saat itu. Diperbudak oleh amarah, padahal itu juga akan merongrong keteguhan hingga hati semakin ciut sampai tak terdengar suara bijaknya.

Apa selanjutnya yang akan terjadi oleh hati juga emosi...???!

Hati..., bila terabaikan perlahan akan mati. Jiwa juga raga akan terus saja dikuasai emosi yang akan menetas di setiap ruang di sekujur tubuh. Amarah dan prasangka buruk kan mudah tersulut emosi dan memandang segala hal yang dilakukan orang lain itu buruk, hanya diri sendirilah yang baik dan seluruh tindakan yang dilakukan itu benar. Tak ada kesalahan sekecil apa pun, selalu ada pembenaran untuk setiap tindakan, selalu ada sanggahan. Amarah yang sudah membabibuta.

Begitu mengerikan, aku ga mau seperti itu. Bagaimana untuk bisa terjadi hal seperti itu...???!

Mudah saja sebenarnya, cuma perlu tawakal. "Lillahitaallah" karena sejatinya yang terjadi sudah menjadi kehendak Tuhan. Kita di dunia ini tugasnya 'belajar'. Belajar sabar, belajar iklas, belajar menerima, belajar memberi, belajar mengenal dirisendiri juga orang lain, belajar untuk mengerti dan menjalankaa tugas sebaik-baiknya. Apa tugasnya ya menjalani kehidupan ini dengan baik, berjalan di jalan Allah maka akan lebih indah hari-hari yang dilewati. Belajar untuk tidak mengumbar emisi juga bukan untuk menahannya namun menaklukkan bagaimana ketika emosi untuk tidak emosi, tetapi juga tidak menahannya melainkan loss, membiarkan tanpa menanggapi emisi yang sedang berkecamuk untuk mengobrak-abrik hati, pikiran juga sekujur tubuh.

Lalu bagaimana dengan ego....??!

Ego...., bagaimana seperti apa yang kamu maksud. Ego dengan emosi itu ya 11-12 lah. Hampir mirip. Karena ketika emisi datang, disana juga ada ego begitu juga sebaliknya. Maka jangan membiarkan keduanya itu tumbuh subur di dalam dirimu, karena tubuhmu bukan ladang yang di buat Tuhan untuk hal jelek. Bekerjalah untuk Tuhan, serahkan dirimu hanya untukNya. Jangan ada keraguan karena sejatinya hidupmu bukanlah sepenuhnya milikmu. Ada kuasa Tuhan yang akan membuatkan cerita indah untukmu di dalam hidupmu, karena Tuhan sangatlah mencintaimu.

Itu susah, ya kalau cuma ngomong tentu saja mudah tapi apakah bisa sampai mengabaikan emosi atau lebih kerennya meletakkan emosi juga ego di level yang paling rendah....???!

Di atas sudah disebutkan, tugas kita itu be-la-ja-r ga lebih dari itu. Bila ingin tau ya cari tau, sampai bisa dan benar-benar tahu juga paham. Asal ada kemauan, semangat untuk maju yang disertai usaha yakin bisa. Apa gunanya pikiran bila tidak di gunakan. Orang yang mau usaha dan tak cepat menyerah itu juga termasuk berjalan di jalan Tuhan karena sudah memanfaatkan apa yang sudah Tuhan kadih kepada makhluknya. Bukan untuk mengguru'i namun untuk memberi suport bahwa kita janganlah sampai menyia-nyiakan kehidupan yang kita jalani. Tanamkan kebaikan dan berkaryalah untuk dirimu terlebih untuk orang lain. (10/04/16)

::sepenggal coretan yang tertingg dan baru hari ini terselesaikan. Tapi aku ga mudeng apa yang aku tulis barusan.



★Ell