A : "Primisi " percobaan setelah mendapatkan nomor hp nya.
Y: "Mangga mangga. Duuh kami sebagai tuan rumah, datang kerumah dengan sopannya. Selamat datang dikesekian rumahmu."
A : "Nyindiiiir....."
Y : "Nyindir gimana?"
A : "Ya nyindir lah "
Y : "Dimana letak 'sindiran' yng kau tembakan tepat didiriku?
A : "Pada kalimat ~dikesekian rumahmu~ didengarnya seperti aku yang selingkuh, mencari dan mencari tempat baru. Padahal aku mengajak kesini agar perbincangan ini ga ada jeda... agar aku bisa melihatmu dan menahanmu berlama-lama bersamaku"
Y : "Kamu salah mengartikan, bukan kah tempatmu adalah tempatku juga?
Jadi dimanapun kamu singgah, itu berarti kamu pulang, yaa tentu tempatmu tempatku tempat kita. Kenapa harus menahanku? Aku tidak liar yoo."
A : "Aku cuma mau liat kamu terus bersuara"
Y : "Haduuuuh. Melihat itu memperhatikan, sedang yang bersangkutan dengan suara itu pendengaran"
A : "Tentunya jika kau bersuara aku mendengar dan itu artinya kamu ada disebelahku
Y : "Kalau keadaan seperti itu sudah jelas, bahkan orang lain pun juga tau. Ndak ada ciri lainkah untuk merasakan keberadaanku disebelahmu?"
A : "Kamu selalu ada disebelahku aku tau bahkan merasakannya hanya saja aku ga mau kamu hanya diam"
Y : "Kan aku udah membuka diperbincangan kemarin. Aku diam, namun aku tidak bisu"
A : "Diam mu itu menyeramkan yo... aku lebih suka liat kamu mencecar dengan rentetan pertanyaan ketimbang diam. Diam membuatku ga ngerti harus gimana"
Y : "Aku tidak diam, tidak diam sayang. Mengertilah."
A : "Ya mungkin aku yang ga mendengar bahkan terlalu asik dengan duniaku sendiri. Tapi yang pasti aku senang semua sudah kembali seperti sedia kala"
Y : "Kamu tidak asyik dengan duniamu, jika iya justru itu bagus. :) "
A : 'Entahlah yo, aku juga ga yakin"
Y : "Maap aku belum bisa bantu untuk meyakinkan."
A : "Bukan kamu yang harus meyakinkan tapi diriku sendirilah yang wajib memilikinya"
Y : "Ya, aku tau itu. Keyakinan harus lah dari diri sendiri. Tapi bukankah unsur dari luar tetap diperlukan. Ndak ada salahnya atau memang salah atau salah besar?"
A : "Sangat benar. Dan aku udah mendapatkannya darimu sejak dulu"
Y : 'Siapa yang berani mengatakan --> Sangat Benar? Jawab jujur. "
A : "Aku. Bukankah kita sering bertanya pada orang yang kita percaya walaupun sebenarnya kita sendiri sudah tau harus melakukan apa... itu hanya untuk lebih meyakinkan apa yang kita pilih"
Y : "Aku?? Aku siapa?? Di dalam 'aku' terdapat beberapa sel, dan anggota tubuh. Jadi aku yang mana??"
A : "Aku adalah gabungan dari semua sel dan semua yang ada di dalamnya"
Y : "Seperti halnya kita, bila hanya aku atau kamu itu bagian tapi kalau kita itu satu bukan lagi bagian"
A : "Yaa, memang benar apa yang kamu katakan, tapi jangan lupakan bagian yang diberi kuasa atas 'aku' (kumpulan/gabungan).
Mereka semua mempunyai tugas masing-masing, siapa pemegang kuasa dari 'aku' ?
Lalu 'aku' yg mana yg mengatakan kalimat --> sangat benar.
Y : "Permasalahannya jika terdapat banyak anggota, pasti diantaranya ada yang tidak setuju, seperti hal nya beda pendapat, ucapan barusan itu hasil dari musyawarah (dari anggota tubuh) yang mufakat atau emang dari si pemegang kuasa ?"
A : "Jika kau melebarkan kata 'aku' maka akan berujung pada satu dan semua pembicaraan ini selesai bahkan ga ada artinya sama sekali... sebaiknya jangan di perlebar cukupkan di dalam ruang dimana kita berada saja. Jika itu bukan kesatuan sudah pasti sulit untuk diucapkan, bahkan ketika terucap pun ada keraguan disana tapi apa aku mengucapkannya dengan ragu..."
Y : "Hati bersuara, otak berfikir, tangan menunjuk, kaki melangkah.
Jadi yang mana yang memutuskan? Hati bersuara ya, namun otak terfikirkan tidak, tangan menunjuk timur namun kaki melangkah ke barat. Bisa saja semua terarah dalam 1 keputusan, tapi lihat apa yang terjadi?
Barusan aku ngetik apa to? Ko' aku malah jadi ndak paham dengan tulisan ku sendiri "
A : "Seperti kerajaan yang sedang ada sengketa, raja akan mengumpulkan semua orang yang menjadi bagian penting dari kerajaan itu. Membicarakan, mencari solusi juga mempertimbangkan semua sampai kemungkinan terkecil sampai menemukan kesepakatan 'satu kata untuk bersama'. Lihatlah jika semua komponen bersuara menjalankan apa yang menjadi pikirannya itu lalu menjadi apa kerajaan itu selanjutnya.... apakah itu bisa disebut kerajaan bila tak ada kata satu....
Sepertinya obrolan malam ini terlalu berat.... akibat blank masal sepertinya"
Y : "Ada benarnya juga, namun entah dari mana asalnya seperti ada yang ndak pro dengan apa yang kamu katakan. Dan aneh nya aku ndak bisa mengeluarkannya. #otak ku, ayo lah kembali. "
A : "Memang dalam mengambil keputusan itu meskipun hasil dari kesepakatan tentu ada yang masih kekeh dengan pendapatnya (menganggap idenya yang terbaik) namun karena dia hanya bawahan jadi ga bisa berbuat apa-apa terlebih lagi suara terbanyak menyepakatinya. Mungkin seperti itu kira-kira hanya saja untuk banding ga punya alasan kuat.... sehingga membuat ragu kekeh dengan pendiriannya namun juga ada kepentingan orang banyak disana"
Y : "Tapi jika di telusuri ini akan mengarah ke perbincangan beberapa tahun lalu, ya (tentang) antara raja dan panglima. Ndak kelar-kelar. Asem tenan og."
A : "Iya... tapi ini bukan lagi antara raja dan panglima namun ada perdana mentri, penasehat kerajaan, cendekiawan dsb."
Y : "Hahahaa. Yasalam -______- "
Y : "Sepertinya mereka semua pada sepaneng ((SEPANENG)) karena ndak pernah nyuput kopi. Hahahaa"
A : "Mereka sudah terbiasa santai dan malam ini di cambuk oleh pemiliknya untuk berkarya.... nambah ga nyambung kan"
Y : "Hahahaa.... Entah siapa yang tertawa kesakitan"
A : "Dari pihak luar yang mencoba menerobos masuk. Lihatlah yo perbincangan kita malam ini... terlalu bernilai. Bukankah seharusnya di arsipkan.... nah itulah gunanya galeri (gudang) bila ditaruh di rumah maka semua orang bisa lihat. Jika di gudang bisa disamarkan agar suatu saat bisa kita lihat kembali sebagai kamus"
Y : "Siapa lagi ntu yang mau masuk? Mau ngapain? Ratu adil kah ?
*lah ko' malah sampai ke ratu adil*
tapi sempet nyambung. Atau sesuatu yang negatif?
Iya juga sih. Dimasukkan ke gudang, berarti koleksi pribadi (kesannya rahasia) haduuuuh. Zaman sekarang, tempat yang paling aman justru meletakkan rahasia itu di tempat umum.
Tapi susah ndak sih nyari nya lagi. Lah piye to? Duuh duuh duuuh."
A : "Mungkin juga ratu adil. Ratu berati wanita dan itu artinya lebih menggunakan hati dan tidak suka dengan kekerasan.... jabarkan sendiri kelanjutannya
Bukannya tempat yang aman itu di kolong melainkan di pusat keramaian... Gampang yo hanya butuh kejelian saja tapi juga susah untuk membukannya. Nantilah aku perlihatkan"
Y : "Kalau aku yang nglanjutin bakalan ngawuuur. Haduuuuuh... Aseeeekk."
A : "Haaaaah ngawur darimana bukannya kamu ahli dalam akal
Y : "Bukan aku ahlinya, aku ndak bisa apa-apa yo. Lucuu yaa, dari awal chit chat chet ampe ini."
Dari yang melow emosi ampe segala sel masuk semua. Ini malah ada yang mau masuk lagi. Haduuuuh. Gemesin deh."
Iya gemesin kaya kamu kalau udah ngeyel, kalau udah diskusi, kalau udah keluar manjanya bikin gimanaaa gitu deh yo.
A : "Lalu siapa yang mengajarkan aku untuk ga selalu menggunakan hati dulu. Yang melunturkan melowku sedemikian rupa"
Dulu di awal perkenalan aku yang terlalu melow dan kamu yang selalu menggunakan logika sampai terlihat menyeramkan untuk sebagian orang lantas terjadilah kesepakatan untuk bertukar rasa, aku memberikan separuh hatiku padamu dan kamu memberikan logikamu kepadaku. Kita menjadi team yang saling menopang, membantu, menguatkan, dan untuk bekerjasama. Bukan untuk mengubah atau diubah namun untuk menyempurnakan dengan berbagi.
A : "Hahahahaa.... asal punya tameng untuk bisa menghalau hal yang merugikan aja yo...
Jangan sampai dikendalikan, kamu yang harus mengendalikan (itu pesen bpk ama aku)"
Y : "Hehe..."
A : "Keinginan untuk bertemu, berpetualang ke beberapa tempat semakin besar"
Y : "Iya. Pengendalian, siapa yang mengendalikan dan siapa yang dikendalikan. Kenapa harus mengendalikan dan kenapa ada yang dikendalikan. Siapa mereka?
A : "Itu badan kamu, segala yang ada di dalam sepenuhnya milikmu lalu jika ada yang datang trus dengan gampangnya ngatur ini itu apa ya kamu rela, maukah kamu diperbudak oleh pendatang... iya kalau baik tapi kalau buruk gimana..."
Y : "Semakin besar, tapi saat ini belum tepat waktunya. Aku harus lebih sabar.
Siap, aku faham. Aaaaaaakkkkk
Kamu belum ngantuk kah? Tidurlah, kesehatanmu itu looh, hmzzzzzz..
*ucapan nasehat yang sering dilontarkan kearah single*
Bukan berarti aku ngledek loh. Tapi emang sengaja. Wkwkwkk "
A : "Belum... kan udah di bilang tadi siang minum kopi. Kemaren aja ampe jam 2 belum tidur. Harusnya nasehat itu buat kamu yo yang sering begadang ampe berhari-hari"
Y : "Hmzzz.. Napain aja ampe jam 2?
Terkadan apa yang aku tulis juga termasuk nasehat buat diriku sendiri."
A : "Habis bbm ama kamu nonton tv sambil corat coret doank
Y : "Wooooooooo. Udah sana tidur, besok kerja pun."
A : "Iya lah, kan masuk jam 10 jadi aman lah. Minggu depan yang butuh perjuangan keras buat bangun pagi. Jam 6 harus nyampe kantor.... bukan ga bisa bangun tapi malas mandinya"
Y : "Ngentengin nih ceritanya? Iya, bangun pagi itu sama berat nya dengan bangun candi.. Hahahaa *kamu jangan minta syarat itu ya*
Lah ngapain mandi segala, cantik itu bukan efek dari mandi, tapi dari hati. Eeeaaaakk"
A : "Ngentengin gimana seh... kan cerita, kalau masuk jam 10 ga kepentok sama ngantuk. Kalau masuk jam 6 kan bisa salah-salah tar buat laporan
Kalau bangun pagi seh bisa tapi mandinya itu yang butuh perjuangan.
Bukan jaman lagi minta dibangunin candi sekarang yang lagi in minta dibuatin video pas kamu nyanyi lagu dangdut komplit ama goyangannya"
Y : "Tapi kan nanti pass di tempat kerja jadi ngantuk. Pernah kan ngrasain betapa tersiksanya ketika ngatuk dalam posisi kerja? Masa mau diulangi lg? *seret kekamar*
*puuk puuk puuk*
Y : "Haduuuuuh. Aku pernah konser di kamar mandi, apa aja jadi mikropon, berlaga macam pokalis.
Yang lebih menjijikan lagunya gini --> bang sms siapa ini bang, bang pesan nya pake sayang sayang. Yasalam -_____-
*aku merasa hina*
A : "Pernah tapi langsung jalan ke giant cari cemilan
Iya iyaaaaa ni juga ngantuk udah dateng. Kamu juga buruan tidur yo jangan begadang terus"
Y : "Iya. Ini udah masuk ke kamar."
*tarik selimut* (26/08/15)
★Ell