8/26/2015

Menyelam Hingga Dasar Terdalam

A : "Yo aku masih kepikiran yang di pagoda"
Y : "Jangan dipikirkan, tapi kerjakan. Jangan tanya langkah awal yan harus dilakukan. Kesanalah"
Mendengar kata-kata itu rasanya teduh dan ingin mengajak kamu kesana yo.
A : "Tapi ga begitu yakin apa yang terlihat dan kudengar. Apa kau merasakan hal yang sama"
Y : "Jika tidak yakin maka urungkan sejenak sampai bener-benar yakin mutlak.
Percuma kamu paksakan, kalau keraguan menyelimutimu sehingga akan bermunculan pertanyaan yang tidak akan diterima oleh logika."
({})

A : "Ragu seh enggak cuma sedikit bingung apa benar itu sebuah kemarahan untuk aku apa beliau berinteraksi untuk mengatakan ke pengurusnya seperti yang aku rasakan"
Y : "Mungkin kamu harus berbincang kepada pengurus atau yang dituakan disitu"
A : "Disana ga ada, cuma ada 3 orang yang ngurus"
Y :Ndak mungkin ndak ada. Pasti ada."
A : "Coba deh bsok sabtu kalau ga minggu kesana, insyaallah. Tapi kamu liat apa seh yo"
Y : "Ndak liat apa-apa yo"
A : "Ga percaya ah"
:p
Y : "Jangan gitu ah. Kamu juga melihat nya"
Iya haruanya aku ga bilang 'ga percaya' karena itu sama artinya meragukanmu. Melunturkan kepercayaan yang selama ini ada. Ya maaf, bukan maksud mengatakan itu hanya teringat bahwa semalam kamu mengatakan ketika melihat pic yang aku kerim merasakan sesuatu sampai ga kamu lihat lagi dan kini kamu bilang ga melihat apa-apa padahal aku butuh keyakinan jika yang aku rasakan itu benar. Baru pertamabkali ini aku berkata begitu... maaf yo *pasang muka imut*

A : "Kan buat lebih meyakinkan"

***
Y : "Yoo, sini ketempatku. Ibu sedang ada acara Manaqib.
Hp aku tinggal diatas. Aku kebawah dideket pintu.
Aku menyambut yg lain.
Aku harap kamu datang"
A : "Aku datang yo, semoga kau merasakan kehadiranku.
Malam ini kamu tampak berbeda yo.
Ga dapat tempat... Duduk jauh dari kamu saat ini ga ada ruginya juga karena dari sini aku bisa lebih jelas melihatmu" :$ *pengakuan konyol*
A : "Ga boleh ketawa..."
A : "Aku merasakan nyaman, teduh, tenang, seperti ada yang meletup letup dari dalam hatiku. Aku benar-benar merasakan hadirmu yo. Sungguh kamu seperti nyata... Setiap gerakmu, detakmu... Apa ini namanya telepati"

Sesaat aku pejamkan mata dan mencoba datang ke tempatmu. Ya aku melihatmu dengan sangat jelas, kau duduk dengan balutan warna putih. Aku merasakan ketenangan dari dalam dirimu, kamu sangat nyaman, ada kelegaan dan kebahagian terpancar kekuar yang ga bisa kamu sembunyikan bagaimanapun catanya. Wajah berbinar dengan pipi bersemu merah dan terkadang aku melihat senyum tergurat dari bibirmu, meskipun tipis namun aku bisa merasakan dan melihatnya dengan jelas.

Y : "Terimakasih yoo. ({})
Berbeda gimana yoo? Alhamdulillah."
A : "Ya beda aja... Kelihatan gimana gitu deh"
Y : "Lah memang benar nyata.
Belum telepati, tapi sudah mendekati. Kita sudah bisa saling melihat, namun belum bisa berkomunikasi.
Ya bedanya seperti apa yang kamu lihat, yang kamu rasa?"
A : "Kamu pake kemeja putih bukan. Pokoknya beda lah"
Y : "Bukan kemeja nya yang putih, tapi sarungku yang putih."
A : "Seperti siang menjadi malam, kamu juga gitu aku ngerasa ada banyak perubahan dalam dirimu (terutama tentang rasa, hati, sikap).
Ga tau deh kurang jelas hanya melihat balutan putih bersih dari yang kamu pake"
({})

Y : "Yoo, kamu berhasil yoo"
A : "Berhasil apa"
Y : "Setengah berhasil ding."
A : "Gimana seh, berhasil apa setengah... Tapi apa itu"
Y : "Berhasil negara hahahaa.
Ada deh. Hahahaa
Disana rasanya aku ingin ngacak-ngacak rambutmu yo.

A : "Huuuuu..."
Y : "Diawal kamu udah jabarkan, jadi ndak harus diurai lagi"
A : "Haaaai, hari ini terlalu banyak penjabaran, jadi yang mana.
Udah selesai to... Udah bersih belum tu tempatnya jangan asal nyelonong aja lho ga bantu-bantu bersihin"
:p
Y : "Nyang ntu tu.
Udah selesai, masalah bersih-bersih urusan perempuan.
Yoo tugas kamu yoo"
A : "Nah nah naaaah... Trus yang angkat-angkat juga urusan perempuan gtu"
Y : "Iya dong. Para lelaki dan pria pan ngelanjutin ngobrol-ngobrol lucu ama ngopi-ngopi imut gitu."
A : "Curang itu namanya"
Y : "Aku bahagia, apakah kamu bahagia.
*jangan tanya alasan/sebab dari kebahagiaan itu*
Nekat cubit!
Bukan curang, bukan kah itu udah garisnya? :p "
A : "Apa masih perlu jawaban
Lalu kamu akan mengikuti yang seharusnya atau memilih bergerak"
Dalam artian ingin seperti mereka mengikuti alur yang seharusnya atau merubah pakem yang ada.... Dan bila itu ditanyakan pun aku sudah tau akan mendapat jawaban seperti apa.
A : "Cuma memastikan. Tapi aku lihat senyum kamu"
Senyum yang jarang bahkan baru pertama kali ini aku lihat yang begitu mempesona, senyum kebahagiaan dari dalam hati. Terus perlihatkan senyum itu padaku yo ({})
Y : "Apa hanya melihat senyum saja"
Begerak dong, lagian tadi juga udah bantuin. Walau dikit."
A : "Nah gtu donk... Biar sama (merasakan capeknya)"
Y : "Banyak yang aku liat, ndak cuma senyum aja.
A : "Yang pasti ada sesuatu yang kamu rasa dihati. Aku merasa"
Y : "Ndak ada raut Capek diantra keluarga. Semua bahagia."
Sepertinya ga ada yang bisa aku sembunyikan darimu
A : "Itu karena saling bantu, kerjasama bikin semua lebih mudah"
Y : "Kamu pun juga faham tentang diriku, malah lebih faham kamu yo daripada aku sendiri."
A : "Ga juga ah"
Y : "Kamu gi apa yoo"
A : "Gi bbm ama kamu"
Dan obrolan hari ini berakhir sampai disini. Seperti ada yang ga rela mengakhirinya, masih ingin ngobrol sampai mata ini terpejam karena sudah tak kuat menahan kantuk. Mungkin juga kamu sudah lelah yo, setelah acara dan perbincangan hari ini. Tidurlah dengan lelap dengan membawa kebahagian kedalam mimpimu. Terima kasih untuk hari istimewa ini. (25/08/15)