12/26/2023

Ganjil

Terperangkap dalam lingkaran waktu, tak lagi dapat membedakan apakah ini hanya imajinasi ataukah dalam alam bawah sadar yang sebagian menguasai otak hingga tak dapat berpikir rasional. 'PUSING' jelas jangan di tanya lagi, bahkan hanya untuk sekedar berpikir simple aja seakan menguras isi otak. Melebihi ketika otak berubah menjadi spon. Memang ya capeknya ketika berpikir serasa berlipat-lipat dengan capeknya badan setelah aktifitas berat.

Bagaimana sebenarnya untuk memblokade otak agar lak lagi di jajah, dan diam di tempat tanpa 'kepo' dengan menyelusup mencari tahu apa yang ada di pikiran orang lain. Itu jelas menguras tenaga, tapi bagaimana lagi karena hingga saat ini pun belum dapat sepenuhnya mengontrol apa yang terjadi.

Ini tidak benar, eh... bukan maksudnya tidak dibenarkan tapi panglima terlalu arogan terlebih ketika melihat raja yang terlihat lemah setelah semua yang terjadi. Seharusnya keduanya, eh ketiganya berjalan beriringan dengan porsinya masing-masing untuk mengerjakan tugas yang seharusnya tidak ada yang berat sebelah agar selaras menghasilkan perpaduan yang pas untuk keselarasan dalam berperilaku. (26.12.23)


12/25/2023

Redup

Dalam kegelisahan hati terbesit tanya "masihkah ada kau disana" tak pernah pasti untuk memahami apa yang sebenarnya kau mau. Bukan, bukan lagi tentang tanya namun kepada "apakah kau masih memegang teguh kata yang pernah tersemat untuk menjadi kita...?!"

Kini tidak lagi hitungan detik yang berdenting tak lagi waktu tentang hangatnya sang surya yang hilir mudik ke peraduan namun tentang purnama yang tak kunjung usai menunggu untuk ujung penantian.

Perlahan hati mulai terkikis oleh asa yang semakin meredup. Entah sampai kapan hati ini benar-benar akan berhenti dan membungkus kenangan yang tak usai meskipun kini ikrar untuk beranjak pergi berkali-kali berkumandang namun langkah pelan dan sesekali masih melihat ke belakang berharap kau kembali ada disana untukku.

Kiasan tak lagi indah di dengar, mata tak lagi memancarkan binarnya, dan hati perlahan kering oleh kasih dan peluk yang senan tiasa datang ketika ku membutuhkan, semuanya tak lagi ada. Tersisa kenangan, juga cerita yang hanya bisa dikenang oleh diri. Indah meski sesaat, setidaknya aku pernah punya mimpi, punya tujuan dan mengerti arti cinta dan kasih yang sesungguhnya darimu. Terlebih tahu bagaimana bahagia tanpa harus membentengi diri meskipun hanya sesaat. (25.12.23)



12/09/2023

Asa yang Kosong

Ada satu pengharapan yang selamanya tak akan pernah tergapai bagaimanapun usaha yang di lakukan.

Bukan hanya sebatas mimpi yang hadir namun keinginan yang terdalam, namun sayangnya hingga di pengujung usia pun tak terwujud.
Impian yang begitu besar untuk anak-anaknya yang selalu menjadi doa di setiap sujudnya.
Harapan dan impian memang selayaknya berjalan beriringan tapi apalah daya bila jalan hidup bukan diri ini yang menentukan. Semua sudah ada jalannya bagaimana pun menepis memang inilah suratan yang telah menjadi pilihan hidup.

Indah untuk di ucap, namun terlalu sulit untuk menggapainya.
Apakah ini akan benar-benar menjadi mimpi... atau suatu saat ada keajaiban yang akan membuka terang untuk secerca harapan bagi mereka.
Entahlah..., semoga saja akan benar adanya bahwa ini bukan hanya mimpi ataupun harapan kosong.
Terang untuk semuanya. (09.12.23)

12/05/2023

Tal Lagi Sama

Ada kalanya lelah ini memaksa untuk menyerah. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya....

Namun melihat wajah mereka dan mengingat tanggung jawab yang masih ada tak ayal langkah akan terus ter ayun.
Bagaimana dengan diri yang serasa terbelenggu, terkekang, dan terhimpit hingga untuk bernafas pun membutuhkan perjuangan. Aku lelah...

Adakah tempatku untuk bersandar....
Adakah belaian kelembutan dan pelukan hangat kembali lagi ku rasakan....
Adakah sepenggal kata yang kembali bisa menenangkan jiwa...
Aku merindukan semuanya.

Ketika berkali-kali tanya terlontar "kenapa tak pernah tertawa..., Apakah kau tertawa...., bagaimana cara agar kau bisa tertawa....?
Dan ketika wajah lucu itu akan melihat dengan seksama ketika terdengar lirih suara tawa dari orang yang di harapkan. Itu senyum bahagia yang akan menular pada dirinya untuk lebih menyuarakan tawa yang begitu renyah dan membahana.

Namun itu hanya sesaat, untuk berpura-pura baik pun sangatlah susah.
Hati ini terlalu lelah..., sangat teramat lelah dan otak ini pun tak lagi bisa berpikir dengan normal semua di hadapkan oleh jalan buntu dan lelah.

Cobalah rengkuh aku kembali, aku merindukan dirimu.
Kembali, aku ingin mendengar semua cerita, dan segala ocehanmu.
Aku menginginkan itu, terlebih aku membutuhkanmu untuk saat ini dan seterusnya.
Terlalu terpaku dengan apa yang terjadi, hingga perlahan menyerah dengan keadaan menerima kemana arus akan membawa entah bermuara di lautan atau hanya akan terdampar di sungai yang tak berpenghuni.
Asa yang perlahan meredup seiring tak kembali terlihat potongan puzzle tentang lembaran cerita dihari nanti.
Entah apakah cerita ini sudah berakhir sampai di sini dengan akhir yang tak jelas, atau akan ada cerita baru yang akan di mulai..., aku tak tau dan hanya akan menerima semuanya sebaik yang di berikan-NYA. (05.12.23)

11/27/2023

Bertahan dalam Kegelapan

Mereka ada untukmu, meskipun tak semuanya benar-benar peduli padamu namun setidaknya ada seseorang yang peduli padamu tanpa syarat.

Mereka ada untukmu untuk meramaikan hidupmu, memberikan warna lain hingga membuatmu tau apa arti bahagia yang sesungguhnya.
Mereka ada untukmu disaat kau benar-benar rapuh dan memerlukan pundak untuk bersandar dan sedikit mengikis beban yang ada.
Mereka ada untukmu dengan ragam yang dapat membuatmu tersenyum, walau hanya sesaat.
Mereka ada untukmu untuk mencoba mengerti apa yang kau rasakan dan menempatkannya di posisimu.

Kurang apa mereka sampai-sampai sedikitpun hatimu tak dapat menyentuh ketulusan dari segala perhatian yang diberikan, meskipun hanya segelintir yang benar-benar paham.
Apakah bebanmu seberat itu...? Hingga tak mudah untuk kau lenyapkan dari hatimu.
Apakah terlalu sakit sampai kau memilih untuk menutup rapat hatimu dan tak membiarkan orang lain masuk tanpa terkecuali...
Apakah hidupmu benar-benar diambang titik pemberhentian sehingga kau tak dapat mengerti bagaimana untuk bahagia...

Terlalu melelahkan jika dilihat dari manamun, meskipun belum tentu apa yang sebenarnya terjadi sedramatis seperti apa yang tergambar dari pancaran matamu.
Kamu bukan satu-satunya orang yang menderita, bukalah matamu dan lihatlah masih banyak orang yang sebenarnya lebih parah dari apa yang sedang kau hadapi saat ini.

Namun kembali lagi, setiap orang memiliki pertahanan yang berbeda, memiliki tujuan dan batas yang berbeda pula jadi tak bisa membandingkan sekuat apa dia berjuang dan bertahan, meskipun itu di posisi yang sama.
Cobalah untuk tetap bertahan hingga akhir, walau dengan berbagai kesakitan yang kau rasakan.
Ciptakan duniamu sendiri jika kau tak benar-benar percaya pada orang lain meskipun itu yang tulus peduli padamu.

Mungkin lukamu terlalu parah dan sulit untuk di sembuhkan, namun kau orang yang kuat dan seiring bergulirnya waktu  perlahan akan bisa menyembuhkan luka dengan sendirinya meskipun tak akan kembali seperti sedia kala.
Semua yang kau lewatu itu hanya cara untuk menempamu, membuatmu menjadi pribadi yang kuat dan tangguh hingga suatu saat nanti kau dapat menaklukan semua rasa yang bertahun mengekang dan menjadi raja penguasa di tubuhmu.
Cobalah untuk mengerti, dan berdamai dengan keadaan tanpa menyalahkan diri sendiri.
Entah siapa yang salah yang pasti semua yang terjadi sudah menjadi garis hidup yang harus kau jalani, karena apapun yang terjadi setidaknya itulah yang kau pilih, meslioun persimpangan itu tidak ada yang menguntungkan untukmu.

Dan yang perlu kau tau jika akan selalu ada seseorang yang akan memelukmu tanpa kau minta, menenangkanmu disaat kau lelah dan selalu ada untukmu kapanpun itu, yang akan selalu memperhatikanmu kapanpun itu. Dan dia ada di dirimu. (26/11/23)


12/10/2022

Bimbang

Terlalu banyak yang di korbankan hanya untuk pencarian yang pada akhirnya hanya berujung semu. Keindahan yang seperti apa yang terlihat hingga sampai menyilaukan mata dan menganggap itu tujuan terakhir. Kedamaian yang seperti apa sampai-sampai menganggap  semu adalah nyata padahal hanya hembusan angin sesaat. Ketegaran seperti apa yang di janjikan hingga mampu menutup segala kata dan hanya berpusat padanya.


Kedamaian yang tak di dapat, sakit sendiri, dan menutup segala cara untuk bisa melihat apa yang sebenarnya ada di depan mata. Ini suatu kebodohan, namun entah kenapa malah itulah yang dipilih dan menjerumuskan diri sendiri pada kata 'sendiri'. Mampu berpikir namun segera menyangkal dan tetap berpegang bahwa yang dipilih adalah kebaikan untuknya meskipun pada kenyataannya bukan.

Ini tentang hati, hati yang sudah sekarat dengan segala macam keruwetan pikiran, dan 'ingin' yang selalu mampu di bungkus rapi dalam wadah ketidak pastian. Cepatlah sadar dan lihat pada kenyataan yang sebenarnya indah meskipun tak kau inginkan. Kembali dan tinggalkan yang tidak hanya menjadi harap semu. (10.12.22)

10/05/2021

Kelam

Untuk melupakan bukanlah hal yang mudah, untuk mendapatkan pun juga tak yakin bisa.
Bertahan rasanya nenyakitkan sementara menyerah ku pun tak sanggup. Sama-sama menyakitkan dan menyiksa hati. Bagaikan hidup dalam belenggu yang mungkin saja tak di inginkan.
Inikah pilihan yang sudah dipilih, begitu banyak perjuangan dan air mata yang dipertaruhkan tapi nyatanya sama sekali tak menyentuh sisi hatimu yang begitu jauh untukku.
Janji dan keyakinan sepeti menyeretku kedalam kotak pendora.
Hati yang bertuan namun tak terjamah. Itu sangatlah menyedihkan.

Inilah kebodohan yang hakiki, bertahan dalam semu hingga membunuh prasangka yang sebenarnya nyata. (05/10/21)