7/19/2015

Batas Panas dan Dingin #3

A : "Yooo..."
Y : "Sore buat dikau..... Due lagune ebit G ade ndak yang kek gini --> perjalanan ini terasa sangat.... Bla bla bla. Nek nduwe aku njaluk. Hehe..."
A : " Menjelang petang buat kamu yang ngilang-ngilangan. Ada tapi di lepi. Besok deh aku download in "
Y : "Simp*** buat BBM lancar WA juga lancar tapi buat browsing lemah. Tr* lagi sekarat datanya. Duuh. Ngilang-ngilangann? :D "
A : "Cari wifi to. Ternyata aku belum bisa menentukan arah. Darimana asal sinyal yanh nyasar ketempatku seperti saat ini"
Y : "Maksudnya?"
A : "Sering aku mendapat transferan mood orang lain, nah orang lainnya sapa seringnya ga tau tiba-tiba saja jadi pusing ato kaya orang galau seperti sekarang. Maksud ga"
Y : "Mungkin itu sinyal negatif."
A : "Maksudnya sinyal negatif gimana"
Y : "Jangan mendeteksi dari mana asal sinyal itu, karena dimanapun berada pasti akan ada sinyal sperti itu. Yang harus dipahami, apa maksud & tujuan sinyal trsebut."
A : "Tujuannya ya kaya mancing biar otak mencari tau apa yang terjadi ama dia"
Y : "Semacam membaca pikiran giti kah?"
A : "Iya. Sekarang udah sdikit bisa."
A : "Dulu pernah aku tiba-tiba pusing posisi aku di rumah trus tiba-tiba kaya diseret, aku rasain temanku ngamuk, padahal udah semingguan lebih aku ga komunikasi sama dia. Pas aku tanya benar. Lha wong ade sepupuku cerita tentang cowok'e aja langsung otak kaya mencari tau cowoknya itu kaya gimana setelah denger ceritanya bahkan ampe ortunya juga masuk.."

A : "Aku tadi habis dari alfamart, disana aku denger lagu tapi ga tau judulnya yang pasti aku trus inget kamu dan niat nyampe rumah mau bbm kamu sekedar buat minta di temeni, cuma nemeni doank. Kok kayanya kamu juga ngirim sinyal. Lagi menyepi tapi pengen di temeni juga sama orang yang bisa ngertiin jalan pikiranmu benar ga yoo. Kamu lagi blank."
Asal kamu tau yoo dari sore aku juga merasakan hal yang sama, aku ingin ditemani. Cuma ditemani, kamu diampun ga masalah karena aku hanya membutuhkan kehadiranmu saat ini. Bahkan keinginan itu semakin jelas terlihat ketika aku mendengar lagu milik NOAH tapi aku ga tau judulnya mendengar itu semakin ingin ada dekat kamu. Sungguh.

Y : "Hahaha... Ko' bisa gitu ya"
A : "Apanya..."
Y : 'Bukan hal aneh sih. Kita sama, tapi yang membedakan, kamu sesama orang tapi kalai aku ke alam lebih condong ke tanaman."
A : "Maksudnya ke tanaman gimana"
Y : "Aku pernah diskusi ama seseorang, dan memang namaku ada sesuatu dan dia melihat aku jg ada tanda petik"
Ya aku juga merasakan bahwa kamu berbeda dari orang kebanyakan. Dari awal kita ngobrol pun ada sesuatu yang ga aku mengerti bahwasanya kita seakan bisa memahami bahkan tau sifat masing-masing bahkan hal yang terburuk. Ingatkah saat kita mewasa saling melengkapi, mentransfer kelebihan kita kamu dengan logika dan sifat kerasmu sedangkan aku yang sering menggunakan hati dan terlalu lemah dalam hal perasaan. Kita melengkapi dan mengubah satu dengan yang lainnya dengan logika dan perasaan. Tapi yang paling aku ingat bagaimana ketika kita berdiskusi dengan berbagai perbedaan, mencari tau hingga menemukan tujuan dan maksud yang sama. Bukan hal yang mudah menghadapimu karena kamu lawan yang tangguh dan tak mudah dikalahkan. Namun begitu darisana kita sama-sama belajar dan mencari tau tentang apa, mengapa dan kenapa..

A : "Iya aku ngerasain"
Y : "Kamu tau, semakin dipelajari seakan semakin kosong, plonga plongo. Blank gitu lah"
A : "Awalnya aku ga paham trus ada teman yang bilang klo orang ada sesuatu dia ngerasa dada bagian tengah kaya ditusuk-tusuk. Dari kemaren sebelum kamu bbm aku ngerasain itu dan tadi sore aku ngerasain lagi.. Aku dikasih tau malah suruh ngasah. Butuh jam terbang buat tau semua"
Y : "Asahlah dengan baik dan jika berhasil gunakan dengan baik dan benar
A : 'Aku pernah mengalami fase yang kmu alami skarang yoo
Coba aja menyepi, cari tempat yang bisa bikin kamu tenang. Tanyakan pada hati nuranimu dimana ia akann kasih tau dan tempat itu seakan menyeretmu untukk datang kesana. Iya, ini juga masih mencari cara. Menemukan semua rumus dan formula yang pas buat diriku"
A : "Yoo cerita donk, aku mau denger crita ni"
Y : "Tadi aku udah ngetik panjang bangeet. Eeh hp nya mati. Duuuh.
-______- "

A : "Puk puk puuuuk. Di ulang"
Pernah aku diseret ke gunung prau.
Ndak tau kenapa, aku jg ndak paham ndak peka.
Aku kesana ndak bawa peralatan & ndak bawa tenda, cm tas kecil yg isinya seperangkat alat solat & pakaian, serta terpal buat alas tidur. Ekstrim dah.
Pas di punjaknya ada kejadian (susah untuk dijelaskan)
Dan di disepertiga malam selepas sholat ada lg kejadian.
Dan aneh nya aku blm bs nangkep pesan itu.
Ampe ngosongin segalanya jg ndak masuk itu pesan.
Pagi menjelang turun kebawah.
Ndak lama ada bm masuk disuruh kedieng, kl bs nemuin gubuk dan penghuninya nanti akan diarahkan. Sial nya aku jg ndak menemukan.
Pulang dngn membawa pesan misteri.
Dieng adalah tempat tertinggi.
Harus adaptasi, dan dilakukan berulang
Dlm mimpi ku jg tersirat pesan.
Entah ada apa dngn diriku, sepertinya ada yg menutup.
Ya memang gunung prau sepertinya juga sudah menjadi tempat tersendiri denganku, meskipun aku belum pernah kesana namun pertama kali diperlihatkan gambarnya serta mendapat cerita tentang keadaan disana sepertinya aku menaruh hati. Sebuah impian menginjakkan kaki di tempat itu. Sepertinya bukan kamu saja yang diseret ke tempat itu karena aku pun juga memiliki keinginan luar biasa ke tempat itu, entah disana apa yang akan di tunjukan padaku.

A : "Menutup gimana"
Y : "Menutup/menyamarkan pesan itu"
A : "Kenapa kamu bisa berpikiran gtu"
Y : "Kamu tau ndak, lebaran ini aku ndak pulang. Aku berada disuatu tempat sendiri"
Ya memang dari awal chat aku sempat merasakan kegelapan. Tapi aku ga menyadari apa itu sampai kamu mengatakannya sekarang.
A : "Dimana"
Y : "Buktinya beberapa kejadian dan beberapa pesan belaum bisa terurai. Berarti kan ada sisi diriku yg blm bs menerima semua itu"
A : "Menurutku bukan ada sisi dirimu yg belum menerima tapi kmu belum bisa menemukan cara yang tepat buat bisa menangkap semua pesan itu. Kamu belum sepenuhnya mengenal dirimu sendiri yo."
Y : "Adalah tempat nya. Sebelum lebaran aku ditemukan oleh orang-orang hebat, bahkan orang yg pernah ama bapak sukarno dan suharto.
A : "Yoo kmu jangan macem-macam lho. Cukup untuk ngenal dirimu aja jangan lebih"
Y : "Iya, aku jg menyadari, aku blm mengenal diriku sepenuh nya. Macam-macam gmn?"
A : "Ya macam-macam"
Y : "Contohnya?"
A : "Tempatmu sekarang banyak, bukan tempat biasa, banyak penunggunya. Contohnya kamu belajar ilmu yg ga seharusnya kamu pelajari"
Y : "Emang banyak, dan aku merasakan hal itu. Ndak, aku ndak nyimpang"
A : "Tapi sepertinya penunggu tempat sana, sosok yang disegani, lagi ga berada disana"
Dan ceritapun bergulir, tentang pengalaman juga target kedepan yang akan dia lakukan bersama teman-temannya. Memang bukan tugas dan sesuatu yang gampang untuk mengubah hal yang sudah mendasar bahkan sudah seperti tradisi meskipun itu tradisi yang salah menurutku namun selama kemauan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh kamu pasti bisa yoo.

A : "Kmu punya potensi. Kamu juga punya ambisi tapi ingat jangan kebablasen
Y : 'Knapa ik. Pertanyaanku aja belum kamu jawab gimana bisa mudeng"
Y : 'Dingin atau panas. Seberapa jauh?"
A : "Hanya terpisah garis semu. Yoo coba kamu jalan ke pojok dan duduklah disana, mungkin bisa membantu. Pojok depan sebelah kiri
Y : "Nanti aja aga malam. Hahahaa..."
A : "Sekarang. Mumpung lagi pada ngumpul tu. Kalau malam malah banyak pendatangnya lho"

Dan obrolanpun berakhir untuk hari ini, mungkin dia sudah mulai mengembara di gelapnya malam mencari sesuatu yang tersembunyi dan mengungkap misteri yang menyelimuti dalam kehidupan (18/07)

BERSAMBUNG...


★Ell