6/30/2018

Teliti ketika membeli

Tadi siang disuruh bapak untuk membeli bolpoin dan kapur barus untuk toilet. Karena letaknya di dekat jalan raya dan susah mencari warung rumahan, kebetulan aku juga belum menguasai daerah sana lalu aku pergilah ke minimarket terdekat yang mudah dijumpai dan pastinya ada barang yang dicari. Ya memang ada barang aku cari, selesai memilih barang tinggal bayar, namun ketika melihat nominal yang harus dibayar sedikit kaget juga, masa cuma belanja beberapa macam barang habisnya hampir 100ribu. ya memang sekarang uang seperti tidak ada harganya, makanya bila ingon berinvestasi jangan dengan tabungan karena dalam jangka waktu tertentu nominalnya semakin tak berarti.

Oke kembali lagi ke permasalahan.

Setelah membayar aku langsung keluar, namun dengan keanehan aku buka stuk dan meneliti belanjaan dan harganya. Untung saja aku masih ingat harga yang terpampang untuk bolpoin kenko gel sama-sama isi 3 itu memang ada 2 macam harga yang 15ribu dan 10rb, namun ada bedanya untuk harga 15ribu gel dengan ujung kecil dan runcing mungkin ukuran 0.5mm sedangkan yang aku beli ujungnya yang besar ukuran 2mm sedangkan di struk tertulis harganya 15ribu. dan untuk kapur barus swallow bulet warna warni (cari aja deh pasti ada) harga yang terpampang 17.800 (kalau gasalah. yang aku ingat harga depan 17ribu belakangnya ga begitu merhatiin) namin distruk ditulisnya satuharganya 20.400rb. Wah ini ga bener, awalnya malas lah mau protes tapi mengingat uang seribu perak pun berharga dan ini ada 2 item yang berbeda harga makanya aku masuk lagi setelah orang yang antri di belakangku tadi keluar.
"Mba mau nanya untuk kapur barus dan bolpoin harganya brapa ya?!" sambil memperlihatkan struk yang dan nominal yang tertera.
"Iya mba harganya memang segitu" kata si mba kasir.
"Lah kenapa harganya beda dengan yang disana?!"
"Yang mana yang harganya beda?"
"Bolpoin disana ditulis 10rb disini 15rb, kapur barus disini ditulisnya 20400"
Si mba kasir diam saja, ga bisa berkutik dan kebetulan ada temannya yang datang menghampiri, lalu si mba kasirnya memberitahu tentang perbedaan harga barang mepada temannya yang menghampiri kami. Dan aku disuruh menunjukkan barang yang dimaksud. Kita bertiga menuju rak alat tulis.
"Aku belinya yang 10rb. Memang ada harga yang 15 rb tapi ini bolpennya beda yang satu ujungnya kecil yang aku beli enggak. Dan si temannya ini (cowok) langsung mengambil harga yang tertera disana dan mengatakan jika harganya salah.
"Mana lagi bu harganya yang beda" kata mba kasir.

Lalu aku berjalan menuju rak kapurbarus aku tunjukin tu kapurbarus yang aku beli. Disana ada deretan harga aneka kapur barus.
"Disana ditulisnya 17 tapi disini ditulis 20".
Awalnya agak ragu dalam pikiranku jangan-jangan aku salah lihat harga secara kadang penempatan harga tidak tepat berada di barang yang dimaksud, kadang agak bergeser ke barang lain jadi benar-benar harus jeli. Lalu aku berjongkok untuk melihat harga dan membaca tiap nama dari harga yang di maksud dan memang benar kapur barus swallow bulat warna-warni yang aku beli itu harganya 17rban.

Si mas penjaga memperhatikan struk dan harga di rak. kami kembali berdiri, sementara si mas penjaga kembali mempelajari struk yang ada di tangannya.
entah kata-katanya gimana intinya di struk harga 20400 namun di bawah ada potongan 5rb. dan memperlihatkannya padaku dan dia berkali-kali kekeh jika harga segitu sudah namun ada potongan. Ya sudahlah, akhirnya aku iya in aja. karena ada potongan dan mikir kalau kelamaan nanti di tunggu bapak. oke akhirnya aku pulang dan mendapat pengembalian 5rb dari bolpoin.

Ketika duduk santai pikiran beda harga masih berputar-putar di pikiranku. Aku lihat lagi struk belanjaan, dan sepertinya ada yang aneh. Namun ga aku pikir karena panggilan bapak untuk membelikan makan.
Dan sampai di rumah sebelum membuat coretan ini aku lihat lagi tu struk belanjaan dari indomart. Berpikir, dan melihat perbaris, sampailah di akhir transaksi dimana tertulis voucher. Nah yang dimaksud mas penjaga potongan itu ternyata voucher. Ini bagaimana penatarannya masa ga bisa bedain voucher dan potongan harga. Ga bener ini....

Harusnya harga yang tertera di struk tetap 17rban jika ada voucher potongan harga dikurangi dari harga yang 17rban bukan yang 20rban. Dan baru ingat jika ada poyongan harga maka akan di tulis promo dengan kertas warna kuning. Jujur sebenarnya ga terima. Bukan permasalahan uang seperak diributin tapi ini sudah seperti kebohongan. Kejadian seperti ini bukan sekali dua kali aku alami di beberapa minimarket indomart ataupun alfamart namun ketika melihat struk dan merasa ada yang aneh namun karena aku ga hapal harga yang tertera maka ga bisa protes sementara mau balik ke dalam untuk mengecek harga sudah malas.

Tidak hanya beda harga antara yang di rak dan struk pembayaran namun pernah juga beli di Alfamart waktu itu hanya beli chikie dan aqua namun di struknya ada 1 barang yang aku kagak tau itu apa, aku ga merasa membelinya dan aku ga ngerti itu barang apa. Aku masih ingat jelas kejadiannya kebetulan waktu membayar karena antrinya agak banyak maka petugasnya membuka kasir satu lagi dan aku menjadi orang pertama yang dilayani. Dan setelah keluar aku lihat struk pembayaran lihat tu di barisan paling atas nama barang asing yang ga aku tau wujudnya seperti apa dan ga aku beli namun masuk hitungan. harganya persis 1000 rupiah. Mau masuk dan tanya tapi malas apa lagi masih ada beberapa orang antri. akhirnya dengan beribu pertanyaan yang berseliweran di otak aku pulang.

Dari kejadian inilah sekarang punya kebiasaan setiap beli di minimarket setelah di luar membuka struk dan melihat ulang daftar belanjaan namun parahnya ga begitu mengingat daftar harga dari setiap barang yang sudah dibeli.

Oh ya ada satu unek-unek lagi ni. Dulu pernah waktu ngobrol dengan yongsa entah awalnya gimana hingga akhirnya mengarah ke pengembalian receh belanjaan di minimarket. Jika dulu di swalayan kembali kalau ga salah ingat kurang dari 100 perak akan diganti rengan permen. Dan jaman sekarang di minimarket yang mudah di jumpai kembalian 100-200 perak akan di minta untuk disumbangkan. Yongsa berkata walau kembali 100perak pun akan diminta karena menurut Yongsa mau disumbangkan kemana tidak jelas. Dan aku setuju dengan yongsa. berapapun kembaliannya aku minta. ini bukan soal pelit ya namun karena tidak ada kejelasan mau disumbangkan kemana inilah yang menjadi pertimbangan. Namun paling sebel jika bayar lalu si kasir bilang "ada uang pas" gemes deh. masa sekelas minimarket ga punya kembalian kalah donk dengan warung rumahan bayar dengan uang berapapun dilayani ga ada istilah ada uang kecil.

Suatu ketika waktu melihat tv hitam putih disana membahas tentang kemana uang donasi dari pembeli di donasikan. namun aku hanya melihat secuil saja. Ya dari sana sudah sedikit mengikis pikiran buruk di otakku. Namun hal tersebut seketika kembali menjadi tanya ketika aku berbelanja di minimarket, saat membayar ada pecahan 200rupiah (kalau ga salah ingat. pokoknya kurang dari 500) saat itu si kasir bertanya boleh ga jika 200nya disumbangkan, aku tegas bilang enggak juga menggeleng dan setelah aku menerima struk juga kembalian lalu pas di luar aku liat kembali kembaliannya ternyata genap 500 apa 1000 intinya lebih dari yang seharusnya. (Anteng aja tu ga protes kembaliannya berlebih..., jelas saja anteng kan dia yang kasih dengan sadar bukan aku yamg minta) pas sampai rumah aku lihat struk belanjaan ternyata benar kembaliannya lebih. Ga aku kembaliin uangnya (maapken waktu itu belum sadar) lagian si kasirnya sendiri yang ngasih kan berarti rejeki aku donk.

Dari kejadian semacam itu timbul pertanyaan. Apa kasirnya tidak nombok jika kembaliannya lebih dari yang seharusnya dibayar?????? Inilah saat-saat otak bekerja. Ketika pembeli mendonasikan uang recehnya apakah di hitung seberapa besar donasi yang didapat untuk hari ini. Lalu jika ada kembalian yang berlebih siapa yang nombok. Apakah mau pegawai nombok ketika uang penjualannya kurang?! tentunya ga mau donk, lalu uangnya itu dari mana.....?! Nah dari sinilah semakin yakin jika berapapun kembaliannya aku minta balik. Ga usah donasi karena ga ada kejelasan yang pasti.

Seharusnya jika ada potongan harga harga awal ditulis dan dibawah ditulis dapat potongan berapa rupiah seperti di supermarket gitu. Bukan malah diganti dengan tulisan voucher. Sedangkan setau aku anatara voucher dan diskon itu mirip tetapi berbeda lho ya. (30/06/18)

::
# Sebaiknya jika berbelanja, selain teliti dalam melihat tanggal kadaluarsa, memilih barang yang bagus juga teliti melihat harga, jangan salah lihat (dibaca setiap label) dari barang yang diinginkan. Ingat harga yang dibeli usahakan untukselalu meminta struk belanjaan.
#jika di swalayan perhatikan monitor dari kasir yang menghitung barang belanjaan, terkadang salah masukin jumlah barang yang dibeli atau jika di minimarket yang ga bisa melihat monitor lihat kembali struk belanjaan.
# Sebelum meninggalkan tempat cek kembali struk belanjaan dengan barang yang dibeli dan harga juga kembalian (bila ada) karena jika sudah meninggalkan tempat sudah tidak dapat protes..

Pembelajarannya Cermat dan teliti dalam membeli barang.