7/07/2017

Hadir Diantara Ego

Bagaimana cara agar dua ego yang berseberangan bisa bersatu. Selalu merasa bahwa apa yang dilakukan sudah dari cukup dari yang seharuanya, padahal yang dilakukannya untuk orang lain tak pernah memandang kata cukup selalu ada bahkan mengada-adakan namun untuknya selalu terbatas dengan kata cukup.
Sementara yang lain lebih memilih untuk diam ketimbang merasakan rasa sakit dari apa yang sudah didapatnya.

Berada diantara mereka dimana tak ada satupun yang mau mengalah. Andaikan mereka mau duduk bersama dan mengutarakan apa yang menjadi pengharapannya dan segala ketidak sukaannya itu tapi aku rasa hal itu ga akan pernah terjadi sampai kapanpun. Itu menyakitkan.
Berada diantara keduanya yang selalu bercerita dan berkeluh kesah tentang apa yang di alami dan menjadi ganjalan bahkan tak jarang harus mendengar sedikit omongan yang tak mengenakan dan sebuah pembelaak.

Aku bisa apa, selain hanya merasakan kesedihan yang tak bisa aku tumpahkan. Apakah mereka tau posisiku saat ini sangatlah tidak mengenakkan.
Aku bisa apa agar bisa untuk bisa melihat mereka tersenyum bersama. Sebuah hal yang sangat mustahil karena jarak yang terbentang teramatlah jauh jaraknya bahkan tak disadari sudah tumbuh begitu banyak tunas dari ketidak pedulian karena sakit hati yang teramat sering dilakukan.

Aku bisa apa bila keberadaanku sama sekali tak didengar. Hanya mendengar tanpa bisa bersuara, selalu dianggapnya membela kanan ataupun yang kiri. Itu menyakitkan.

Andai bisa saling terbuka tentunya bakal mengetahui apa yang sebenarnya menjadi polemik yang berkepanjangan seperti ini. Tapi apakah bisa dipastikan juga ketika apa yang menjadi ganjalan bakal selesai segala permasalahan atau malah akan menjadi babak baru dari ego yang sudah diujung tanduk.

Pemikiran orang dewasa memang sangat membingungkan. Tak mau mendengarkan dari mereka yang dianggapnya masih bau kencur (ingusan). Taukah jika anak ingusan juga memiliki pengharapan dari segala yang melibatkannya. Cerita dan impian untuk sebuah tawa bersama yang menjadikannya sempurna adalah hal yang hanya ada di anga-angan, mustahil untuk bisa ada di dunianya. Itu menyakitkan.

Beruntunglah kalian yang masih bisa tertawa bersama.
Beruntunglah kalian yang selalu melihat senyum dan kekompakan dari team yang baik.
Beruntunglah kalian yang masih bisa merasakan nyata bukan hanya mimpi ataupun imajinasi di awang-awang.
Beruntunglah kalian yang masih didengar dan bisa menyuarakan.
Beruntunglah kalian yang masih memiliki kedamaian dalam sikap dan mengedepankan kebersamaan.
Beruntunglah kalian... beruntunglah, jangan sia-siakan hal langka itu karena tidak semua orang bisa merasakannya. (06/07/17)

::
tak henti untuk menyulam pelangi.