5/29/2017

Selamanya

Malam ini langit cerah, ada begitu banyak bintang bertaburan di langit malam. Di sebuah kafe berkonsep outdoor di salah satu meja duduk sepasang kekasih yang lagi menikmati indahnya malam dengan makan malam dengan menu yang biasa saja. Bukan makan malam yang romantis, hanya saja mereka berdua bisa menempatkan diri sehingga hal yang tadinya biasa menjadi terlihat romantis. Pecinta bintang yang tak pernah melewatkan malam untuk menyempatkan sejenak menengadah sekedar memastikan adakah bintang mereka di malam yang mulai beranjak atau langit hanya di terangi sinar bulan atau malah hanya gulita yang terlihat dari awan yang lagi asik bermain dengan angin malam.

Kali ini langit terlihat indah dengan taburan bintang, terlebih ada sang spesial yang menemani dimalam ini.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya seorang pria yang ada di depannya.
"Mau tanya apa, tumben-tumbenan pake nanya ga langsung tanya". Jawab wanita cantik yang ada di hadapannya.
Dan pria itupun membenarkan duduknya sambil menyeruput jus alpukat yang sudah setengah diminumnya.
"Ini aku tanya serius...?!" kembali lagi pria itu untuk meyakinkan dengan apa yang akan dibicarakan. Wajahnya mulai terlihat tegang, menatap wanitanya dengan lekat memperhatikan body language dari setiap gerakan wanitanya ini.
"Tunggu dulu, ini ada apa sebenarnya...??!" Tanya wanita itu yang menangkap ketegangan dari sang pangeran di depannya.

Ketegangan tiba-tiba saja terlihat diantara keduanya.
"Bila kamu disuruh memilih, kado apa yang ingin kamu dapat dari aku. Maaf aku bertanya seperti ini karena aku ingin membelikan sesuatu untuk kamu, tapi tau sendiri aku bukanlah tipe pria romantis yang tau barang yang membuat wanita meleleh bahagia. Kamu jangan salah sangka, ini bukan tentang orang lain, tapi aku benar-benar ingin membelikan sesuatu. Sesuatu yang benar-benar kamu inginkan dan kamu harapkan dari aku. Ya mungkin selama ini kamu bertanya dalam hati dan menginginkan sepintas ingin seperti wanita lain yang sering mendapatkan kejutan-kejutan dari kekasihnya hingga membuatnya begitu senang kegirangan, sedangkan aku selama ini ga pernah memberikan kado yang istimewa kepadamu makanya sekarang aku bertanya, apa yang kamu inginkan dariku...? Insyaallah akan aku usahakan untuk bisa mendapatkannya".
Lebih lekat memandang mata wanita yang teramat dicintainya.

Wanita ini tak bisa berkata, sesaat dia menunduk seperti ada yang menjadi ganjalan. Hingga kedua tangannya yang ada di atas meja di tarik dan dipegang erat oleh pria yang dicintainya.
"Katakan, apa yang kamu inginkan dariku sayang". Tanya sang pria kepada wanitanya.
"Kamu jangan salah sangka, selama ini aku tidak pernah ingin seperti perempuan lain yang sering mendapatkan kado romantis, aku ga ingin seikat bunga mawar merah, sekotak coklat berbentuk cinta, dibelikan ini itu tidak. Tidak ada pemikiran seperti itu. Bisa menghabiskan waktu bersamamu seperti ini aku sudah bahagia, tidak perlu makan malam romantis dengan makanan mahal juga lilin di atas meja, makan di pinggir jalan ataupun hanya ngemil roti pun aku sudah senang asal itu denganmu sayang. Kamu tak perlu menghujaniku dengan barang-barang mahal atau pun segala macamnya itu semua ga perlu karena yang aku mau hanya kamu untuk aku, yang aku inginkan itu kamu, cinta dan kasih sayang kamu utuh. Aku butuh kamu ada disampingku, aku hanya butuh pelukan juga genggaman tanganmu selamanya. Aku ga menginginkan benda-benda lain untuk membuatku bahagia karena kamu, cintamu yang tulus sudah membuatku bahagia sayang jadi bila kamu bertanya apa yang aku inginkan darimu... aku hanya ingin kamu, inginkan cinta dan kasih sayang kamu utuh hanya untuku selamanya, selamanya". Tak terasa air mata wanita itupun tumpah, sambil sesekali terisak ia terus saja berbicara untuk meyakinkan kekasihnya itu bahwa tidak ada yang lebih baik dan lebih indah dari keberadaannya dan ketulusan cintanya.

Pria itu menggenggam erat kedua tangan wanita di hadapannya yang masih terisak, mengelus unggung tangannya. Lalu ia pun melepaskan genggaman itu dan duduk di bangku yang ada di sampingnya. Mendekati wanitanya, menyeka air mata yang membasahi pipinya. Entah apa yang dipikirkannya, ia hanya melihat lekat wajah wanitanya sambil sesekali mengelus rambut wanitanya itu.

"Terima Kasih sayang". Kata pria yang kini persis di depannya tanpa jeda meja yang tadi menghalangi. Ia kembali menggenggam kedua tangan wanita itu erat dan menciumnya dengan sangat dalam. Sementara sang wanita terus saja terisak dengan perlakuan pria yang dicintainya ini. Sesaat ia memejamkan mata, untuk menahan air mata agar tak lagi keluar. Ya malu juga ini kan di tempat umum bila ada yang tau ia sedang menangis disangkanya ada hal yang buruk yang dilakukan pria yang ada disampingnya itu.

Eehmmmm..., suara daham terdengar dari sang wanita. "Maaf bila selama ini tak bisa mengungkapkan, tak bisa mengekspresikan kebahagiaan dengan baik saat bersamamu. Tapi yakinlah bila perasaankupun sama seperti yang kamu rasakan sayang. Aku juga bukanlah perempuan yang romantis, namun dari semua sikapmu kepadaku ada hal-hal yang menurutku itu suatu keromantisan. Bukan sikap yang dibuat-buat, karena itu malah menunjukkan apa adanya dirimu. Tidak perlu seperti yang lain, karena kita bukan mereka. Inilah kita, tidak perlu dibuat-buat ataupun diadakan, dipaksakan untuk bisa seperti mereka. Kita ya kita. Biarkan mereka seperti apa, yang penting kita jalani saja apa yang menurut kita nyaman satu sama lain. Sekarang aku tanya ke kamu. Selama kita jalan, kamu nyaman atau tidak, jawablah apa adanya seperti yang kamu rasakan". Kini wanita itu menatap lekat pria di depannya, menanti jawaban dari sang pria dengan harap.

"Sayang dengar, dari awal aku memutuskan untuk jatuh cinta kepadamu dan memberikan hatiku seutuhnya ke kamu itu sudah membuatku bahagia, terlebih ketika aku mendapatkam hatimu itu jauh lebih membuatku bahagia. Sungguh, bisa dikatakan kamulah sekarang tujuan hidupku, kamu alasan aku ada disini dan kamu jugalah yang mengubah hidupku menjadi penuh warna, mengubah pandanganku bahwa cinta itu ada dan indah. Mungkin ini kedengarannya ngegombal namun yakinlah itu benar-benar yang aku rasakan. Aku yang ingin memilikimu seutuhnya, selamanya mengarungi hidup bersama".

"Sungguhkan seperti itu, terima kasih sayang. Malam ini aku merasa tersanjung dengan kata-katamu, bagaikan seorang putri yang menemukan pangeran yang selama di tunggunya. Terima kasih sayang, kamu sudah hadir dalam hidupku dan teruslah berada disisihku untuk menyempurnakanku yang banyak kekurangan ini". Kembali air mata mengalir diwajah cantiknya.

"Sayang...sayang...sayaaaang...., dengar ini bukan cerita dongeng, ini real aku benar-benar sayang kamu, ini aku katakan dari hati yang terdalam. Dan teruslah bersamaku ya, kita lalui semuanya bersama-sama. Terima kasih sayang untuk semuanya, teruslah berada disisihku karena aku membutuhkanmu dan aku juga menginginkan kamu hanya untukku. Aku sayang kamu, selamanya". Sambil memeluk wanita di depannya dengan rasa sayang yang tulus sebelum melepaskan dan mencium keningnya.

Pria itu memegang kedua tangan wanita itu sambil berkata, "aku sayang kamu, sayaaaaang banget...". ia mengatakan itu dengan penuh keyakinan dan penghayatan yang dalam dari dalam hatinya.
"Iya, aku juga sayang kamu, sayaaang banget. Terus begini ya sayang, jangan pernah berubah. Tetap berada bersamaku, ada untukku selamanya". Wanita itupun tak kalah puitisnya membalas kasih sayang dari pria yang dicintainya. Kalimat yang diucapkan dengan ketulusan dari lubuk hati yang terdalam.
"iya sayang". Balas sang pria untuk lebih meyakinkan bahwa ini adalah nyata dan ia juga menginginkan hal yang sama yang terpancar dari tatapan mata tajam yang meneduhkan itu.

Mereka saling berpandangan. Kini mata mereka yang berbicara, seperti saling mendalami tentang perasaan yang hadir untuk masing-masing.
Dan sang pria merangkul wanitanya sementara si wanita membalasnya sengan melingkarkan tangannya di pinggang pria kesayangannya dengan manja. Mereka seakan tak sadar jika sekarang berada di tempat umum. Cinta sudah menghalau rasa malu, dan mengabaikan mereka yang berada disana dan melihat ke arah mereka.

Malam ini, dibawah langit bertabur bintang menjadi hal romantis untuk pasangan ini. Romantis bukanlah hal yang harus diadakan karena sejatinya romantis ada bila mereka sadar bahwa hal itu ada bersama kebersamaan yang hadir tanpa disengaja. (29/05/17)