3/14/2017

Terang Dalam Gulita

Aku tau gimana rasanya berada di bawah, disaat tak ada seorangpun yang bisa diajak bicara, tak ada seorangpun yang memeluk bahkan melirik. Mereka tidak tau apa yang sedang bergejolak di dalam diriku, karena aku tak memberitahu mereka. Membungkus segala dilema yang hadir seorang diri.

Semakin dipikir semakin pusing, membingungkan dan sukses bikin blank berkelanjutan yang malah menambah kerumitan ketimbang solusi yang didapat. Aaaaah..., tolong aku.

Begitu besar harapan, keyakinan dan impian yang terbagun, namun bagaimana untuk merajut asa bila pikirku pun belum bisa terbuka. Terdiam, berbicara kepada diri mengapa ini bisa begini. Tidak..., tidak boleh mencari kambing hitam atau pun bukan saatnya lagi mempersoalkan yang sudah terjadi. Mungkin ini salah satu jalan dari rencana indah yang akan dituai.

Di saat terpuruk terperangkap dalam logika yang tak bisa bersuara aku coba dengarkan kembali suara hati yang begitu lirih hingga nyaris tak terdengar dan terabaikan. Mencoba kembali mencari dengan mempertajam pendengaran. Yang terlihat hanya gelap, "lalu dimana letak terang sebenarnya....??!" Terang ada di dalam sini (menepuk dada). Di dalam sanubari yang terdalam, yang terkadang tertutup oleh aneka macam dilema dan permasalahan duniawi.

"Bagaimana melihat secercah terang di dalam gulita.... tidak seharusnya kita begitu saja menyalahkan orang lain atas apa yang sudah terjadi, bisa jadi itulah titik balik didalam hidup kita".

Coba ingat kejadian yang sudah terjadi, bila peristiwa itu (entah baik ataupun buruk, entah suka ataupun tidak, entah sengaja ataupun tidak) tidak terjadi maka kita ga bakalan bisa sampai sejauh ini. Semua hal yang sudah terjadi tentang kebaikan, tentang bagaimana kita bersikap dan menyikapi segala yang menyapa, hadir ataupun singgah di dalam kehidupan kita  itu semua pembelajaran.

Untuk kesiapan dalam berproses yang tentu tidaklah mudah untuk dijalani dan melaluinya. Kita cenderung akan memilih untuk melihat ke dalam diri orang lain, kepada sekitar dibandingkan mengenal lebih dalam diri kita yang sesungguhnya. Berkaca kepada orang lain, mengikuti hingga membandingkan apa yang terjadi di dalam diri ini dengan yang sudah dicapai orang lain, ya tentu saja berbeda terlebih melihatnya pun dari sudut pandang yang berbeda. Coba rubah pemikiran seperti itu, bila ingin membandingkan berdirilah di tempat yang sama, tepat di tengah jangan bergeser ke kanan ataupun ke kiri meskipun hanya sedikit.

Lihatlah mereka yang sudah sukses, bahagia dalam hidupnya, selalu happy dan segala macam yang didapatnya lalu lihat ke dalam diri sendiri, bukan melihat dari poin yang sudah didapat namun lihatlah dari pencapaian, apa yang sudah ia dapat dengan apa yang sudah kita terima, nanti bakal tau dimana keindahan itu ada, dimana secercah cahaya itu berada dan yang lebih menggembirakan itu pertanda bahwa kita sudah benar-benar mengenal diri kita sendiri. (13/03/17)