Ada yang bilang jika kita tak boleh iri dengan kehidupan orang lain, namun kenapa masih saja membandingkan apa yang aku alami lalu melihat kepada orang lain hingga tak jarang sering mendapat teguran bahkan sedikit amarah bila mulai membanding-bandingkan.
Ya memang kehidupan itu "wang sinawang" apa yang kita lihat dari orang lain belum tentu sama dengan yang dialaminya. Bisa jadi orang lain bisa juga berpikiran sama sepertiku yang beranggapan kehidupanku jauh lebih baik darinya. Memang tak seharusnya aku seperti itu, namun bagaimana bila pikiran mulai geser dalam artian tidak sejalan dengan hati maka dengan mudahnya akan timbul gesekan yang mengakibatkan tersulutnya penyakut hati yang pada akhirnya akan menyakiti diri sendiri dan jika tidak bisa mengendalikan maka tertutuplah mata hati.
Penyakit hati yang datang tanpa disengaja dan menganggapnya hal biasa tapi lama-kelamaan akan menjadi parah dan mengerak.
Enggak mau. Aku ga mau seperti itu, tapii....
Aaaah, peluk aku. Berikan pelukan itu untukku agar pandanganku tertuju padaMu dan tertutup kepada yang lain agar otaku penuh dengan puji-pujian tentangMu. Genggam jemariku agarku tenang tak tergoyahkan, agar jiwaku tenang tak mengembara entah kemana mencari sesuatu yang tak pasti dan sejatinya tak ada.
Aku yang selalu merindukan peluk hangat dariMu Tuhan.
Aku yang selalu menginginkan ketenangan jiwa dari cinta kasihMu
Aku yang selalu rindu sapaMu dari setiap getar yang ku rasa ada di hati.
Ketulusan yang tak pernah sirna, tak pernah ingkar dan selalu ada di hatiku selalu. (26/12/16)
☆ el
