6/04/2016

Bekal Untuk Jalan-jalan

Pagi menjelang siang. jam menunjukkan angka 8:19 am. Di luar sana terdengar riuh suara anak-anak dan tak berapa lama terlihat barisan anak-anak kecil yang masih mengenakan seragam sekolah. Seragam olah raga berwarna biru dan sebagian mengenakan seragam berwarna merah. Riuh di depan rumah menyita perhatianku ketimbang film kartun yang masih aku tonton di layar televisi. Dari jaman aku SD meskipun rumahku tidak dekat dengan sekolah namun ibu atau bapak guru olah raga sering mengadakan acara jalan-jalan  dan rute yang di lewati ya sekitaran sekolah saja agar murid tidak terlalu capek berjalan, kebetulan jalan depan rumah juga di lewati bahkan sering menjadi tempat pemberhentian sejenak sekedar untuk beristirahat.

Pagi ini yang aku lihat rombongan murid SD yang jalan-jalan lebih banyak dari biasanya, mingkin ini gabungan dari beberapa kelas untuk mengisi waktu kosong atau memang sengaja mereka di satukan saat jalan-jalan yang di maksudkan sebagai cara refresing ala anak sekolah. Mereka berhenti di jalan depan rumah dan mencari tempat duduk untuk menyelonjorkan kaki dan beristirahat. Ada beberapa anak yang menuju teras rumah dan numpang duduk di sana, namun tidak lama di panggil salah satu gurunya dan dinsuruhnya untuk berkumpul bareng teman-temannya saja.

Mereka duduk saling berkelompok dan entah apa yang di ucapkan gurunya aku amati anak-anak itu membuka tas sekolah yang di bawanya dan mengeluarkan sesuatu, dan yang di keluarkannya adalah bekal yang di bawa dari rumah. Rupanya anak-anak itu memang sudah di jadwalkan untuk membawa bekal saat jalan-jalan. Mereka makan dengan lahapnya, di sela menyantap bekal yang di bawanya ada yang bertanya dengan teman disampingnya tentang menu yang di bawanya, ada yang lagi asik bercerita sambil makan dan ada juga yang benar-menikmati bekal yang di bawanya. Jalan depan rumahku penuh dengan anak kecil. Mereka makan dengan tenang, mengikuti anjuran guru mereka untuk makan bekal yang di bawa dari rumah.

Sesaat keadaan menjadi tenang, tak terdengar riuh suara mereka yang bersahut-sahutan ketika makan. Namun itu hanya bertahan sekitar 15 menit saja setelahnya suara gaduh perlahan mulai terdengar. Ternyata jam makan yang di berikan sudah habis, mekera pun segera bergegas mengemasi tempat makan dan memasukkannya ke dalam tas sekolahnya. "Sampahnya di kumpulkan dan di buang di tempat sampah" terdengar suara salah seorang guru memberi anjuran kepada murid-muridnya.

Murid-murid itu pun riuh sambil membentuk barisan, bergandeng tangan seperti sebelumnya dan kembali melanjutkan perjalanan untuk kembali ke sekolah. (04/06/16)



★Ell