2/28/2016

Perjuangan Untuk Meraih Sekeping Hati

Bias hujan = dia.
Entah siapa.
Aku hanya 0000,001% saja.

Selalu kalimat itu saja yang terucap ketika isi kepala mendidih. Jika memang seperti itu keadaannya mengapa ga kamu rubah....
Berusahalah lebih lagi untuk mendapatkan simpatiku, untuk bisa mencuri perhatian dan perlahan masuk kehatiku dan menyingkirkan semua yang kamu anggap saingan.

Rubahlah hal yang seper sekian persen yang kamu rasa ga mungkin bisa itu menjadi angka bulat, utuh dan sempurna 100%. Bukan sebuah kemustahilan selama kamu mau berusaha dan telaten untuk lebih mengerti aku serta seluruh inginku.

Sejatinya yang kamu pikirkan dan segala hal kesimpulan yang sudah kamu buat bahkan dengan tegas kamu patenkan itu adalah ketiadaan. Hanya sebuah rasa ketakutan, kehawatiran yang berlebihan dan tak ingin kamu tunjukkan dengan mencoba  semua penghalang lalu menutup semua celah dan membersihkan seluruh ruang dari cerita masa lalu yang tertinggal. Menguncinya rapat di kotak pendora dan membuangnya ke dasar samudera terdalam.

Kamu ga akan pernah percaya bila aku katakan "aku sudah ga pernah mengingat masalalu, tidak menginginkan masa lalu itu terulang dan bahan kembali itu sama sekali ga ada", bahkan tak ada sepintas pikiran sedikitpun untuk kembali dan mencari masalaluku yang sudah berakhir. Bila benar aku menginginkannya kembali lantas mengapa dengan tegas aku melepaskannya pergi, lantas mengapa aku bisa sedemikian rupa memberikan hatiku padamu. Aku bukan perempuan yang dengan mudahnya berpaling kepada yang lain, bila sudah ada komitmen maka itu yang akan aku pegang kuat-kuat tak memikirkan yang lain bahkan tak ada sepintas pikiranpun untuk mencabang ataupun main-main dengan yang lain.

Bila kamu masih mempertanyakan apakah aku masih menyimpan secuil perasaan dari masalaluku maka dengan tegas akan aku katakan "Ga Ada". Sama sekali ga pernah terlintas di pikiran ataupun mencoba untuk berpikir tentang masalalu. Biarlah yang lalu tetap berlalu dan menjadi masalalu dari sekelumit cerita yang mengantarkanku sampai disini. Tak perlu di kenang ataupun diresapi karena semua ini adalah sebuah perjalan, dimana kita akan melangkah kearah yang aku sendiri tidak tau, karena aku hanya fokus dengan tujuan jadi bagaimana aku bisa sampai ke tujuan itu ya proses dan entah apa saja yang aku temui di jalan juga tak bisa di duga. Semua terjadi begitu saja.

Karena yang aku tau sekarang aku bersamamu, berjalan disampingmu. Menyatu untuk sebuah misi agar bisa mencapai tujuan yang dari kejauhan sudah terlihat kilaunya. Seperti memanggil dan itu seharusnya membuat kita lebih mempersatukan tekat bahwa langkah kita benar, kita tidak hanya bermimpi namun juga mengusahakan dan berusaha untuk meraih mimpi itu diantara genggaman tangan kita yang selalu menyatu. Kita satu dan akan menjadi lebih kuat dan kokoh bila kita bersatu, bersatu dalam arti yang sesungguhnya. (28/02/16)

::sepenggal chat yang tak sengaja ikut tercopy.



★Ell