12/24/2015

Benang Merah Itu Masihkah ?


Kebiasaan bangun tidur yang tidak bergegas bangun namun beberapa saat tetap berada di tempat tidur untuk mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya berbaris dengan rapi. Dan tiba-tiba saja teringat dengan ikatan benang di kaki kiri. Entah lah beberapa waktu sudah tak aku rasakan bahkan sampai ga inget tentang ikatan benang di pergelangan kaki (maaf, bukan maksud untuk mengabaikan). Enggak seperti di awal-awal dulu yang kadang terasa dengan sendirinya, tak jarang seperti di ingetin jika di kaki kananku ada ikatan benang merah yang tersambung dengan kaki kiri Yongsa. Namun akhir-akhir ini sama sekali ga terasa sama sekali.

Setelah mengingat ikatan benang di kaki lalu mata dan pikiran berfokus ke gelang yang aku kenakan di tangan kiriku. Seketika itu ada suara jika gelang ini juga menjadi sebuah ikatan, dan tiba-tiba teringat dengan cerita di negeri china tentang benang merah. Bila di cerita benang merah di ikat di jari kelingking, lalu pikiranku membali ke gelang yang aku kenakan "apakah ini (gelang) juga ikatan seperti bemang merah namun ini versi ku. Aku tertegun sejenak memikirkan apa yang sudah terjadi dan mencoba bermain logika, ya tetap saja meyakini bila gelang ini adalah sebuah ikatan.

Kamu masih bisa ngerasain benang yang di kaki ga yo
~ Ndak kerasa yoo. Apa mungkin udah terbiasa juga ndak kerasa ya.
Kamu masih ngrasain yo?
~ Enggak juga. Ya mungkin karena udah biasa trus juga kan ringan
Coba diperhatikan lebih yo tentang benang itu

Terkadang aku sedikit bingung, walaupun pemikiran ku dengan yongsa kerap memiliki kesamaan namun mengapa yongsa sedikit lemah bila hal kepekaan untuk membaca situasi namun sebaliknya aku lemah bila menyangkut hal yanh sudah bersinggungan dengan alam. Apakah seperti ini juga bisa dibilang kita ada untuk saling melengkapi, menyempurnakan satu sama lainnya... Cerminku. (24/12)