12/06/2014

Putih Abu-abu ~ Pencarian

Awal mula kisah diawali ketika salah seorang teman semasa SMU, kita memanggilnya mba Sri, mengirimkan post di salah satu sosial media yang mengatakan akan ada reoni dan memintaku untuk memberitahukan kepada yang lain dan juga untuk mencari teman-teman yang sudah lama tak ada kabar sama sekali. Sedikit bingung juga yang dimaksud teman 1 angkatan atau teman sekelas mengingat teman yang menyapaku ini hanya satu kelas waktu kelas 3 aja. Baiklah, kalau yang satu kelas IPA 1 tidak semua aku ingat karena itu gabungan dari berbagai kelas. Tapi setidaknya separuh lebih masih ingat lah.

Mulai pencarian menyusuri setiap account teman yang aku kenal, berlanjut ke account temannya teman hanya nemu 1 orang teman, gila ni orang dari jaman batu sampai jaman besi bicaranya tidak bisa halus selalu bicara kotor dan kasar. Ketika aku inbox menanyakan apakah ini Nining yang satu angkatan dan satu kelas denganku langsung saja kata-kata kasar dan cenderung ke kotor keluar. Antara kaget dan pengen ngakak juga mengingat memang dia orangnya begitu, terbiasa di jalanan makanya begitu. Tapi aku salut sama perempuan satu ini, dia tidak malu dan seorang pekerja keras, dulu ketika pulang sekolah langsung menjadi kernet metromini kalau enggak bantu nambal ban ayahnya. Mantep dah. Dan ketika aku katakan sekarang feminim langsung deh suara halilintarnya keluar, membayangkan aku di hadapannya lagi ngobrol dengannya apakah masih bisa nyambung ya, meski begitu Nining ini orangnya baik kok. Aku memang tidak akrap dengannya bahkan sangat jarang berbincang ataupun duduk di sebelahnya tapi dia mengingatku ternyata, aduuh senengnya ada yang mengingat. Dan kini dia sudah menjadi single peren untuk anak perempuannya yang sudah duduk di SD (Srkolah Dasar), untung saja anaknya tak mengikuti kelakuannya bahkan suka menasehati ketika mamahnya bicara kotor.

Selanjutnya penelusuran ke group alumni, siapa tau ada yang dikenal tapi susah juga mengingat kita sudah lama ga bertemu dan mereka juga tidak mencantumkan nama lengkap sebagai pemilik account melainkan memilih nama-nama yang aneh bahkan kebanyakan yang sudah punya keluarga memilih memasang foto anaknya dan menggunakan ID dengan nama yang masih berbau-bau nama anaknya, lalu bagaimana aku bisa mengenali secara accaunt banyak juga yang di private, tiap ngubek fb teman kagak menemukan foto yang bisa mengingatkan siapa orang ini.

Bahkan ada satu orang yang sampai sekarang masih penasaran dengan yang namanya Bambang, dulu dia nge add aku malah semat juga bertanya bahwa Bambang kenal aku dulu satu angkatan bahkan katanya kelas kita bersebelahan tapi sampai sekarang enggak ingat, Bambang tu yang mana.... Apa memang aku yang katro atau wajahnya sudah berubah ya, setiap melihat picnya tetap saja kagak ingat apa pun bahkan sekelebat pun tak ada gambaran yang bisa mengingatkanku padanya, padahal ingatanku lumayan baik lho buktinya masih ada beberapa teman yang menanyakan nama teman atau meminta gambaran orangnya seperti apa beberapa teman yang di jumpainya dan aku bisa menjelaskannya dengan detail sampai dia ingat.

Sampai-sampai aku berpikir apa dia kakak kelasku tapi kakak kelas tempatnya jauh dari kelasku terlebih aku juga orangnya tidak gaul dan populer di sekolah lebih pendiam dan sukanya hanya ngobrol / duduk di dalam kelas (pasti yang baca dan mengenalku ketawa ngakak deh) atau mungkin ade kelas ya tapi seingatku ade kelas yang aku kenal tu kebanyakan anak C dan D doank itu juga yang sering main dengan Charlie, ga ada yang namanya Bambang aku masih ingat benar wajah-wajah mereka. Aaaah jadi ingat anak satu itu. Cowok imut yang suka kena hukuman guru BP, pakai baju kagak pernah rapi, kocak, play boy juga maklum saja wajahnya mendukung seh ada keturunan bule, cerewetnya melebihi cewek tapi kalau sudah ngamuk serem juga. Ingat ketika ga bisa mengerjakan tugas ekstra kulikuler komputer dimana aku sering berada disana. Aduuuuuh malah ingat yang lain-lain deh, stop.

Pikirku mba Sri memberi tahu akan ada reoni lagi seperti dulu, sayang aku ga bisa datang sudah ada janji sama teman kos, waktu itu aku masih berada di Yogja. Ternyata ini karena mba Sri kangen ingin ngumpul dengan teman-teman yang lain. Baik mba akan aku bantu mengumpulkan teman-teman yang sudah terpencar.


BERSAMBUNG