12/01/2014

Pagiku

Disini, semua terasa berbeda. Hujan yang turun tak lagi sama seperti waktu itu. Angin yang membawa aroma petrichor yang menyerebak karena rintik hujan kembali tercium pagi ini tak memudarkan kelembutan pagi dari sisa hujan yang mulai berhenti. Dingin yang memaksa masuk melalui sela-sela fentilasi jendela membuyarkan detik-detik penghujung cerita mimpiku semalam.

Rasa malas masih menguasai tubuh untuk beranjak dari tempat tidur. Dengan sedikit tenaga yang sudah terkumpul kusibak tirai jendela, diluar awan masih berwarna abu-abu, jalan basah dan daun yang tertunduk menahan sisa air hujan semalam atau mungkin juga karena embun yang belum sempat menguap oleh datangnya pagi.

Air hangat dari pancuran yang mengguyur tubuh sedikit memberi sensasi menghangatkan dari udara dingin yang mendesak mengenai kulit namun belum sepenuhnya mampu mengusir malas untuk pergi di pagi ini. Susah benar melepas malas di pagi ini, memulihkan semangat untuk mengawali aktifitas atas nama tanggung jawab yang sudah menanti.

Segelas teh hangat, semoga bisa memulihkan keindahan pagi dengan semangatnya seperti matahari yang perlahan mulai mengikis awan kelabu. Teh pekat dengan sedikit gula, memberikan citarasa sedikit pahit dan rasa sepat yang menyebar di rongga-rongga mulut memberi sensasi tersendiri. Segelas teh sebagai pengiring rutinitas.

Bagaimana dengan pagimu hari ini....