10/15/2014

Y.E.P ~ Kebohongan tak Selamanya Aman

Selasa (14.10)
Baru weekend kemaren aku merasakan rileks namun hari ini seakan duniaku berjungkir balik. Tiba-tiba ada teman yang ingin ngomong sama aku, ada apa gerangan menerka-nerka karena tak biasanya dia ngomong begitu pastinya ada yang penting.

Sebelum dia bercerita ada temanku lain yang mengatakan apa yang akan dibicarakan denganku itu, semakin deg deg-an secara aku tak tau menau dengan sosok yang akan dibicarakan. Dan rasa deg-degan belum juga hilang obrolan itu pun mulai bergulir. Ia bercerita jika pria yang lagi dekat denganku saat ini juga mendekati temannya, ini dia tau senin kemarin setelah ada seseorang yang bilang kepadanya bahwa pria ini datang ke Semarang menemui aku. Dari sana terkuaklah semua cerita dan kecurigaanku selama ini. Namun aku belum bisa memfonis siapa yang bersalah, aku harus mendengar cerita dari 2 sumber lagi. Oke satu lagi cerita sudah aku dapat ada kemiripan namun namanya manusia tentunya menganggap dirinyalah yang paling benar dengan segala argumen yang dimilikinya.

Aku sudah tidak bisa konsentrasi kerja. Sepertinya hari ini memang hari keberuntunganku selepas mendapat cerita yang aduhai lalu mendapat sanjungan dari bos karena kekalalainku hingga hampir semuanya mendapat surat peringatan (SP) akibat dari kebijakan yang berubah-ubah dan kita yang ada di bawah juga yang terkena imbasnya, sekedar pembelaan diri dari peraturan yang mulai ditinggalkan lalu mengubahnya dengan yang baru. Dari pagi belum makan namun juga tidak merasakan lapar yang ada hanya kenyang dan kenyang, sakit hati yang hanya bisa aku pendam, karena aku termasuk orang yang mudah tersinggung namun tak bisa melampiaskan makanya terkadang hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Mungkin jika ingin diet harus begini terus kali ya sebagai penangkal lapar.

Sepertinya aku mengalami kram otak, sudah tidak bisa berpikir apa pun dan itu membuat kepalaku bertambah sakit. Hidup memang yahui, ketika dibawah ngos-ngosan penuh perjuangan untuk bisa sampai posisi aman agar bisa bernafas lega, pada saat berada di atas begitu banyak angin yang menghantam dan jika tidak hati-hati bisa-bisa membuat kita tergelincir, terguling bahkan bisa saja hanya menyisakan sedikit tenaga hingga hanya terlihat bayang semu. Lalu ada juga ketika berada di tengah-tengah perjalanan disana terdapat banyak jebakan yang akan membelenggu memberikan kenyamanan yang terkadang tak disadari memberikan rasa malas untuk beranjak melanjutkan perjalanan, lalu ada lagi saat berada di persimpangan yang tak jarang membuat kita bingung menentukan pilihan. Namun bagaimanapun semuanya harus kita jalani, melangkah dari satu fase ke tahap yang lebih tinggi dan setiap fase itulah kita di uji sebagai pembentuk kekuatan pada diri agar bisa melangkah untuk menghadapi terpaan di tahap selanjutnya.

Aku tak ingin menyalahkan siapa pun dan aku juga ingin adil pada semuanya sehingga aku juga akan mengkroscek kebenaran dari cerita yang saat ini sedang in, sore itu aku bertanya padanya namun tak ada yang bisa dia ceritakan kecuali bingung, secara tak langsung membenarkan bahwa dia memang jalan dengan wanita lain dan ketika aku memintanya tegas untuk memilih tak ada yang bisa dia katakan kecuali "bingung". Dan di sore itu juga aku mendapat kabar darinya bila dia sudah emnandatangani kontrak kerja, dia akan pindah ke Qatar di akhir bulan ini.

Aku terjebak dalam permainan yang rumit, di satu sisi aku ingin menolongnya terbebas dari trauma dari luka masalalunya di sisi lain dia tidak tau apa yang dirinya inginkan. Bagaimana bisa aku membantunya lepas sedangkan dia masih berhubungan dengan wanita yang membuatnya bingung. Lalu apakah bisa dia bebas jika yang sibuk berteriak untuk meraih tanganku agar bisa aku raih untuk berdiri sementara dia dengan asiknya malah main di kubangan itu. Di satu sisi dia mendapatkan kenyamanan dariku dan di sisi lain dia mendapat sedikit yang dicari dari perempuan itu meskipun ada juga hal yang tidak disukai. Memangnya ada ya manusia di dunia ini yang sempurna, semua tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing itu juga ada dalam diriku ataupun siapa saja di muka bumi ini. Tak ada yang sempurna, bila ingin mendapat yang sempurna maka sempurnakanlah dia dengan menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang kau miliki.

Dan sejak hari itu hatiku bisa mulai tenang, ketika dia memutuskan untuk tidak memilih siapa-siapa. Mungkin buat sebagian orang berpikir aneh bila aku katakan aku yang sudah jadian tapi ketika dia bilang ga milih keduanya hatiku malah jadi plong sepertinya beban kehawatiran ini menghilang seketika, sedangkan si perempuan itu merasa tidak terima dan memohon untuk tidak menghapus kontaknya bahkan dengan segala penjelasan dan argumen yang dilontarkannya tak membuat perempuan ini berubah pikiran untuk memiliki dia. Entah apa yang dipikirkan wanita itu, apa karena faktor usia yang segera menuntutnya untuk mengakhiri kesendiriannya dan melihat si pria ini adalah orang yang sudah mapan malah lebih dari cukup bisa dibilang hingga membuatnya gelap mata tak mencoba menyelidiki dulu seperti apa pria yang diagungkannya.

Rasanya hatiku lega, setelah ada kata-kata "teman" ya mungkin memang sejak awal aku memang niatnya hanya ingin membantunya terbebas dari masa lalu yang kelam engga benar-benar suka dengannya yang membuat perasaan ini bagai terbebas dari segala macam kehawatiran yang ga perdasar. Hubunganku dengannya masih baik seperti di awal-awal ga ada yang berubah dan aku juga ga peduli dan ga mau tau apakah dia masih berhubungan dengannya atau enggak namun yang sangat di sayangkan kenapa aku merasakan dia semakin tersakiti ada rasa sedih yang lebih dari saat aku mengenalnya apakah ini dari perempuan itu... Lalu aku harus bagaimana untuk menolongnya...?

Bingung memikirkan orang lain, aaah satu hal bodoh yang kerap menghampiriku. Mengapa aku susah-susah memikirkannya sedangkan dia saja tak tau apa yang dia mau. Namun begitu aku masih saja tak kenal menyerah masih berusaha untuk bisa membuatnya tersenyum, mengembalikan mimpi-mimpinya yang telah hilang dan meyakinkan bahwa hidup harus punya tujuan.