Akhir-akhir ini pikiranku fokus kepadamu namun itu membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Dan malam ini ketika teringat dirimu tiba-tiba saja ada rasa deg-degan, takut, gelisah, hawatir, bimbang, dan sepertinya sedikit paranoit sendiri. Aku kesepian yang teramat sangat, aku takut hingga membuatku menggigil dan terlebih lagi bayangan masa lalu itu datang kembali, kali ini terlihat sangat nyata.
Aku melihat penggalan kisah di suatu tempat yang damai, asri dan nyaman, seperti kehidupan di pedesaan, ada seorang wanita setengah baya dengan tubuh ramping memakai baju kebaya panjang bermotif bunga-bunga, kain selendang batik sebagai bawahan membalut tubuhnya dan rambut yang bersanggul terlihat rapi. Sunggh anggun dan cantik, mencerminkan ciri wanita Jawa seutuhnya.
Wanita itu berjalan menyusuri jalan yang tak beraspal, dengan kanan kiri pohon-pohon tinggi menjulang, dan pagar dari tanaman perdu tertata rapi di setiap halaman rumah-rumah penduduk. Sang penguasa pagi perlahan mulai memancarkan sinarnya dengan gagahnya menerobos daun-daun dari pepohonan yang berjajar rapat, sementara itu suara kicauan burung berpadu dengan irama gesekan ranting antara pohon satu dengan pohon lainnya yang tertiup angin seakan mendendangkan suasana pagi yang cerah hari ini.
Wanita itu berjalan, entah kemana ia menuju. Seraut wajah penuh semangat serta seulas senyum yang tak henti-hentinya mengembang serasa menikmati setiap langkah yang terayun. Wajah manis penuh semangat mengawali rutinitas pagi ini.
Apakah kalian percaya adanya inkarnasi, sebuah kehidupan di masa lalu. Lalu apakah sosok wanita yang aku lihat ini adalah gambarku di masa lalu, atau gambar dari nenekku yang tak pernah aku lihat atau siapakah dia...?! Entahlah apa namanya mungkin inkarnasi atau hanya dejavu yang pasti saat ini aku tak ingin di pusingkan dengan hal semacam itu.
Kucoba abaikana sosok wanita anggun itu dari pikiranku, ia pergi namun beralih bayangmu yang muncul, tolong jangan sekarang aku pusing biarkan sejenak aku sendiri bersama diriku sendiri. Namun semakin aku mencoba menepis bayang-bayang yang silih berganti datang memenuhi pikiranku semakin kepala ini terasa pusing dan teramat sangat, aaah Tuhan apakah gerangan yang ingin kau tunjukkan padaku jangan biarkan hati dan pikiranku berkelana tak tentu arah.
Kepalaku pusing, sungguh pusing dan aku ga kuat dengan sakit ini. Apa yang harus aku lakukan, Tuhan genggam tanganku... Aku ingin sebuah pelukan kecil dariMu. Aku mengadu pada tuhan, berdoa dan menggerakkan tasbih yang saat itu aku genggam, aku berdoa sebisaku dan bercerita semuanya kepada Allah. Dan aku coba tarik nafas panjang seperti yang biasa aku lakukan sambil berucap "aku iklaskan dia bila memang ini sudah menjadi jalanNya" , setelah ambil nafas panjang sebanyak 3 kali barulah sakit kepala ini perlahan mereda dan akupun terbuai dalam tidurku.
Entah aku langsung bisa tertidur atau tak sadarkan diri yang jelas setelah sakit kepala itu, aku terbangun dikala alarm berbunyi pertanda aku mesti siap-siap beraktifitas kembali.