Semalam, ketika aku menemukanmu melihat hujan dari balik jendela. Kau tersenyum sangat manis padaku, kau rengkuh aku dalam pelukmu. Bersama memandang langit malam bertabur bintang. Tangan kita saling merangkup membelai malam dengan berbagi segelas coklat panas yang ku buat.
Kita meramu cerita tentang mimpi-mimpi yang kita buat dan kita juga yang menjadi tokoh utama. Aku bahagia, sayang.
Setidaknya sampai sinar matahari masuk kecelah-celah tirai. Ini bukan mimpi, ini benar. Kau dan aku sekarang, katakan jika ini benar... Tolong, jangan hanya tersenyum.
Aku tatap wajahmu lekat tapi aku rasakan dekapanmu semakin mengendur dan kau seketika menghilang setelah ku dengar suara alarm dari hpku.
Mengapa mentari gak mengijinkanku menuntaskan rinduku. Aaaah...