Dia...
Aku ingin menghabiskan sepanjang hidup selalu bersamanya, namun yang lebih aku inginkan adalah melihatnya bahagia meskipun yang ada disampingnya bukanlah aku. Walaupun tak rela tapi apakah mungkin bila cinta yang terjadi hanya dariku. Aku mencintainya namun bukan satu keegoisan untuk memaksakan apa yang aku inginkan bisa terwujut. Apalah arti bila hanya raga yang bisa kurengkuh sedangkan hati entah kemana.
Semoga dirinya mendapat rumah persinggahan yang tepat. Jika dia sedang tersesat dan singgah di tempat lain, kuharap ia ingat untuk kembali pulang lalu menetap di hatiku. Jika hatiku bukan rumah yang tepat untuknya, jangan biarkan ia singgah terlalu lama. Ingatkan dia memulai kembali perjalanannya. Menuju suatu tempat yang aku tidak tahu dimana, melewati setiap setapak dan tikungan lalu menemukan daerah yang tak dikenalnya, dan akhirnya menetap untuk selamanya.
Jangan biarkan dirinya tersesat di tempat yang salah, entah di hatiku, atau di hati orang lain. Biarkan dia benar-benar menemukan rumah yang nyaman dan hangat. Biarkan dia menemukan orang yang telah lama menunggu kedatangannya sambil menatap dunia tanpa batas. Biarkan dia menemukan orang dengan sepasang mata penuh mimpinya yang akan menjadi penyeimbang dalam kisah terakhirnya.
JIka dia benar-benar hanya singgah untuk sementara di hatiku. Semoga aku tidak butuh waktu lama untuk berbenah, menyingkirkan semua hal yang pernah dititipkannya pada jingga pada malam. Semoga pada akhirnya aku menemukan bintangku sendiri untuk kugantung di langit-langit hatiku, cahayanya memberi kedamaian untuk seseorang yang akan tinggal selamanya di sana.
Jika dia benar-benar hanya singgah untuk sementara, biarkan aku menikmati langit malam itu sekarang. Jangan biarkan langit malam memperlihatkan permadani berhias ribuan bintang untuknya. Namun bagitu secuil keinginanku agar ia bisa lebih lama dan lama lagi menikmati indahnya malam hingga akhirnya tak ada keinginan untuk pergi dan menetap selamanya.