6/07/2014

Bisakah Kita Tetap Bergandengan

Dia sosok yang aku kenal dari dunia maya, seseorang yang membuatku nyaman dan seakan tiada bosan bila sudah ngobrol dengannya bahkan seberapa lama pun kita ngobrol tak pernah cukup untuk kita. Selalu saja ada bahan obrolan yang membuat kita berdua betah memandangi layar monitor.

Ketika malam datang di kala buat sebagian orang sudah terlelap dalam mimpinya aku masih terjaga di depan layar monitor. Itulah kehidupanku yang memiliki aktifitas terbalik dari orang-orang kebanyakan. Ketika matahari beranjak dari ufuk timur yang menandakan aktifitas akan segera dimulai, orang-orang mulai sibuk dengan rutinitasnya baik itu bekerja, sekolah, mengurus rumah atau pun segala hal yang memang sudah lazimnya dilakukan namun berbeda dengan sebagian orang ya termasuk aku, ketika matahari terbit itu pertanda untuk para menguasa malam bersiap-siap menghentikan aktifitas dan memulai tidur panjangnya dan ketika matahari terbenam buat sebagian orang menjadi waktu yang tepat untuk merebahkan diri di kasur empuk ditemani acara televisi favorit hingga terlelap dalam buaian sang mimpi tapi bagiku dan sebagian orang malam menjadi pertanda aktifitas dimulai. Menjalankan kuajiban demi kehidupan, demi pengharapan orang-orang yang sedang menunggu di rumah, demi sebongkah berlian yang tak mudah di genggam.

Untuk menghabisakan malam di tempat kerja bukan hal yang mudah karena selain sepi aku juga harus bertarung dengan ngantuk dan dinginnya malam yang seakan mengajakku untuk memejamkan mata dan untuk menghalau ngantuk seringnya aku habiskan malam di depan layar monitor yang kebetulan kerjaanku berhubungan dengan monitor dan internet jadi tak mudah untukku berselancar di dunia cyber. Kadang sampai bosan dan enggak tau meski mencari apa lagi dan kalau sudah begini seringnya aku membuka YM (Yahoo Massanger) untuk mencari teman ngobrol biar malam cepat berlalu. Dari chatting ini juga aku belajar mengenal berbagai macam karakter orang sarat dengan problema kehidupan perjuangnnya menghadapi kerasnya hidup yang dari satu orang satu dengan yang lainnya tak ada yang sama. Dan dari sana pula aku mengenalmu.

Entah sudah berapa malam yang kita habiskan untuk sekedar mengobrol dalam chatting yang menjadi media penghubung dari jarak yang berbeda. Waktu itu kamu juga masih menjadi makhluk malam sepertiku, enggak enak banget ya menyebutnya ya bilang saja deh kalong sebangsa hewan yang mencari makan di waktu malam dan ketika siang diggunakan untuk tidur. Sering aku menunggumu muncul untuk chatt, namun sering juga kau tak muncul hingga berbulan-bulan, apalagi ketika kamu sudah pendiun menjadi kalong sedah jarang banget yang namanya begadang. Mungkin aktifitasmu terlalu padat sehingga membuatmu capek dan tak bisa menemaniku berjaga ketika malam.

Namun Sepertinya kebiasaan chatmu kembali lagi, di sela-sela bekerja selalu kau buka YM untuk ngobrol denganku (mungkiin juga dengan beberapa orang yang lain juga seh). Aku yang menghubungkan YMku dengan nomor telepon membuatku sedikit kemudahan ketika ada teman yang mengirim pesan ataupun sekedar menyapa lewat YM karena walaupun aku tak online pesan itu akan terkirim menjadi SMS di hpku dan aku juga bisa langsung membalasnya lewat pesan singkat itu. Bulan oktober sepertinya intensitas chatting  obrolan kita semakin sering dari pagi ketika kau bangun, siang disela-sela kesibukan kerja bahkan malam jika kau belum ngantuk dan bisa ol (online) selalu saja ada obrolan renyah yang tak ada habisnya.

Hingga mengobrol denganmu seperti menjadi candu yang selalu aku tunggu-tunggu dan ketika melihat sapaanmu membuatku sangat senang, girang seperti anak kecil yang mendapat hadiah balon tapi ketika kau tak muncul-muncul dan menyapaku seakan waktu berjalan lambat jadi malas ngapa-ngapain. Tak jarnag terlintas pikiran kenapa kau tak pernah ol..., apakah kau baik-baik saja.....?! dan beberapa asumsi yang datang dari otak dan tak akhirnya juga menguap dengan sendirinya.

Kamu seakan mengerti aku dan aku menjadi tenang bila sudah ngobrol denganmu. Aneh kan dan ini tak pernah aku alami selama aku chatting maupun ngobrol dengan siapa pun bahkan hanya denganmu saja aku bisa berlama-lama ngobrol hingga tak pernah cukup seberapa pun waktu yang telah kita habiskan berdua. Segala macam hal aku ceritakan tanpa ada sedikitpun yang aku tutup-tutupi, Bahkan yang paling aneh aku selalu menceritakan tentang semua cowok yang lagi dekat denganku bersama segala problema yang ada di dalamnya dan kau menanggapinya dengan sabar bahkan terkadang kau hanya memancing dedikit aku akan cerita dari A sampai Z tanpa perlu dipaksa padahal aku sudah bertekat untuk menyembunyikan cerita itu kepada siapa pun termasuk kamu tapi tak bisa.


BERSAMBUNG