8/28/2013

Belajar Iklas dan Meredam Ego

Mungkin ini yang dinakaman kacau pikiran kali ya....,

Masih kisah yang sama saat membuka media jejaring sosial bagai tersungkur dari ketinggian curam, sangat sakit dan luka-luka, hmmmmm...., sepertinya parah hingga ingin memakan orang hidup-hidup rasanya. Aku melihat account kamu aktif dan habis mengunggah sebuah foto seorang wanita. Parah..... apalagi dalam foto itu ada keterangan dan tanggapan dengan penjelasan yang super jelas buanget dengan kata-kata "perempuan terdekat kaka saat ini" Haaaah...bener-bener sadis ingin ngamuk bacanya sungguh terlalu, tapi..... apa hak aku untuk melakukan semua itu...???! Nihil, hanya bisa bilang..."sabar...sabar yaaa..ambil napas panjang. (ya kaya gini ini yang namanya bakaran sate, hanya kena asepnya saja yang perih dimata)".

Hikh hikh hikh...., kenapa jahat banget seh apakah ini yang ingin kamu tunjukkan...???? Apakah ini jawaban dari semua kebisuan yang engkau lakukan tapi mengapa.....????!

Sabar sabar sabaaaaaar ya....., hikh hikh hikh ingin rasanya mendapatkan sebuah pelukan saat ini, sungguh sakit dan memilukan. Masih belum bisa menerima kenyataan, rasa penasaran masih merebak dalam diri ini, ingin tau siapa wanita itu sebenarnya namun lama mencari tak menemukan hasih hanya bisa mereka-reka entah benar bisa juga salah. Ibuuuuuuuu...bisakah enggkau pinjamkan bahumu inginku berbaring dalam pangkuanmu, ingin ku mendapatkan ketenangan darimu ibu. hikh hikh hikh.....Kuatkan aku Tuahan.

Namun apa juga hak aku untuk mempersoalkan siapa wanita itu dan dengan siapa dia menjalin kasih, bukannya dia bukan siapa-siapa aku dan, mungkin dulu kita ada cerita tapi sekarang skenario sudah lama revisi dan tak ada aku lagi dalam kehidupanmu. Menyedihkan yaa....
Aku masih ingat bahwa kamu akan mencari wanita Jawa Tengah, kapok dengan wanita Jawa Timur dimana kamu tinggal dan mencari nafkah sekaranng....

Padahal tadi siang saat berangkat kerja di tengah jalan ban motor bocor masih bisa mengucap syukur dan berterima kasih karena masih diingatkan Tuhan untuk berbagi rejeki untuk tukang tambal ban karena beliau juga sudah membantu mengganti ban motorku sehingga aku bisa melanjutkan perjalananku kembali tapi..... untuk yang satu ini aku belum bisa terima sungguh-sungguh menyesakkan hati dan pikiran (blank).

Walau dalam hati masih bisa memberikan motifasi penguatan untuk diri sendiri bahwa bila Tuhan mengambil sesuatu dariku itu karena Tuhan ingin membukakan tanganku yang lebih lebar untuk menerima hadiah yang lebih indah dari sebelumnya. Janji Tuhan tak pernah ingkar. Ingatlah kamu adalah milik Tuhan dan semua yang Tuhan kehendaki itu semua demi kebaikan kamu juga jadi tak perlu disesali apa yang sudah terjadi ya...

Biarkan dia dengan pilihannya anggap kamu dengannya tak berjodoh, doakan saja agar semuanya akan berjalan baik dan dia bahagia dengan pilihannya yang sekarang. Memang susah menerima apalagi mengiklaskan terhadap sesuatu hal yang gak kamu inginkan. Merubah sebuah cerita yang sudah kamu susun dengan indah adalah sebuah hal yang membutuhkan keiklasan tinggi, tapi apa yang dapat kamu lakukan..., apakah kamu akan merebutnya kembali lalu memaksanya agar mengikuti skenario yang telah kamu buat...?????! bukankah itu sebuah keegoisan sayang....?! Jangan yaaa, biarkan melodi kehidupanmu mengalir seperti sediakala karena ini indah kok. Iklaskan ya..."ayo tarik nafas panjang.... 1... 2... 3.... lepaskan dan bilang IKLAS"
Kamu akan tetap baik-baik kok walau gak bersama dia, gak akan terjadi apa-apa karena kamu KUAT tak lemah dan tegaskan bahwa dia bukan orang yang beruntung karena tak mengetahui keindahan dirimu sayang, sungguh rugi meninggalkan dirimu. Ingat gak perkataan Pak Kawit tadi "Harusnya kamu menjadi menantuku..." Pulih ya jangan sibukkan dengan hal yang gak berguna lagi.

Hiduplah untuk Tuhan dan lakukan semuanya dengan berdasarkan karena Tuhan sehingga semuanya akan lebih indah.