3/02/2017

Sepi Tanpamu

Rindu itu memang keterlaluan, datang dengan tiba-tiba dan tak mau mengerti, pengennya hanya dimengerti tanpa mau peduli tentang suasana dan keadaan yang sedang terjadi.
Rindu memang bisu yang hanya bisa dirasakan, tanpa mau berkata tentang kegundahan yang ditimbulkannya.

Rasa yang tak pernah mau beranjak, malah semakin datang dan membanjiri menghuni setiap rongga di dalam dada ini. Walai awan bisakah kau menerjemahkan tentang apa yang aku rasa saat ini..., Ya, tentang dirinya yang aku harapkan kehadirannya selamanya disisihku. Menginginkannya dan sangat menginginkannya ada disini, bersamaku.

Aku ga mengeluh, ga ada air mata juga ( hanya merembes seperti mata air yang muncul tiba-tiba), aku juga ga neko-neko.
Hawatir, bingung, bimbang, gelisah, risau,.... entah kata apa lagi yang bisa mewakili gejolak yang bercampur ga karuan di dalam dadaku. Beberapa tanya yang bermunculan, lalu dengan apa aku bisa menenangkan bila tak lagi dapat menemukam alasan untuk sekedar menenangkan.

Sepi dan sunyi. Ada begitu banyak cerita yang menanti, ada banyak hal yang ingin aku dengar dari setiap langkahmu yang terayun, dari semua yang kau lihat hingga yang kau rasakan juga yang menjadi pikiran ataupun yang melintas sesaat. Aku ingin dengar sekuanya... Aku akan duduk manis, mendengarkan cerita itu hingga akhir walaupun akan memakan waktu yang sangat lama aku akan sabar mendengarkan.

Haaaach..., kosong. Tak ada yang bisa diperdengarkan, sama sekali tak ada suara. Entah apa yang sudah aku lalukan yang pasti aku sepi tanpamu.

Cepat baik dan segeralah kembali disini ya yo. (02/03/17)